Letusan Samalas 1257: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Swarabakti (bicara | kontrib) k →Letusan: lanjut Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 22:
Semburan batu apung ini diikuti dengan aliran piroklastik lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh lunturnya [[kolom erupsi]]. Pada saat ini, erupsi tidak lagi menghasilkan kolom, tetapi semburan serupa air mancur, dan kaldera pun mulai terbentuk. Aliran piroklastik ini dikendalikan persebarannya oleh [[topografi|keadaan topografis]] Lombok, memenuhi lembah-lembah serta memutari halangan seperti gunung-gunung berapi tua selagi aliran tersebut meluas dan menghanguskan vegetasi di sekujur pulau. Aliran ini berinteraksi dengan udara dan memicu pembentukan awan-awan erupsi tambahan serta aliran piroklastik sekunder. Ketika aliran ini memasuki lautan di utara dan timur Lombok, ledakan uapnya menciptakan timbunan batu apung di pesisir pantai serta aliran piroklastik sekunder berikutnya.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=7}} [[Terumbu karang]] terkubur oleh aliran piroklastik ini; sebagian aliran bahkan menyeberangi [[Selat Alas]] antara Sumbawa dan Lombok serta membentuk deposit di Sumbawa.{{sfn|Mutaqin|Lavigne|Sudrajat|Handayani|2019|p=344}} Volume aliran piroklastik di Lombok mencapai {{convert|29|km3}},{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=17}} dengan material setebal {{convert|35|m}} melingkupi wilayah sejauh {{convert|25|km}} dari Samalas.{{sfn|Lavigne|Degeai|Komorowski|Guillet|2013|p=16744}} Keseluruhan tahapan erupsi ini juga dikenal dengan P1 (fase freatik dan magmatik), P2 (fase freatomagmatik dengan aliran piroklastik), P3 (fase [[Erupsi Plinian|Plinian]]) dan P4 (aliran piroklastik).{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|pp=21–22}} Durasi masing-masing fase P1 and P3 tidak diketahui tepatnya, tetapi bila keduanya digabungkan (tidak termasuk P2) lamanya kira-kira antara 12 hingga 15 jam.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=18}} Aliran piroklastik yang dihasilkan mengubah geografi wilayah timur Lombok, mengubur [[lembah sungai|lembah-lembah sungai]] serta memanjangkan garis pantai; sebuah jaringan sungai baru terbentuk di atas deposit vulkanik pasca erupsi.{{sfn|Mutaqin|Lavigne|Sudrajat|Handayani|2019|p=348}} Kolom erupsi yang menyembur mencapai ketinggian {{convert|39|-|40|km}} selama tahap pertama (P1),{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|pp=17–18}} dan {{convert|38|-|43|km}} selama tahap ketiga (P3);{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=18}} ketinggian yang cukup untuk memungkinkan [[fotolisis]] memengaruhi [[rasio isotop]] sulfur dari {{chem|link=sulfur dioxide|S|O|2}} yang dikandungnya.<ref name="Whitehill2015"/>
Batuan vulkanik yang dimuntahkan oleh letusan ini menghujani Bali dan Lombok, serta sebagian Sumbawa.{{sfn|Mutaqin|Lavigne|Sudrajat|Handayani|2019|p=339}} [[Tefra]] dalam bentuk lapisan [[Abu vulkanik|abu]] hasil erupsi ini bahkan juga mencapai Jawa, menjadi bagian dari Tefra Muntilan, yang dapat ditemukan di beberapa lereng gunung berapi di Jawa, tetapi tidak dapat dihubungkan dengan erupsi dari gunung-gunung ini. Lapisan tefra tersebut kini dianggap sebagai produk letusan Samalas 1257 dan diganti namanya menjadi Tefra Samalas.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=7}}{{sfn|Alloway|Andreastuti|Setiawan|Miksic|2017|p=87}} Ketebalan lapisan tefra ini mencapai {{convert|2|-|3|cm}} di [[Gunung Merapi]], {{convert|15|cm}} di [[Gunung Bromo]], {{convert|22|cm}} di [[Kawah Ijen]]{{sfn|Alloway|Andreastuti|Setiawan|Miksic|2017|p=90}} dan {{convert|12|-|17|cm}} di Gunung Agung.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=8}} Di [[Danau Logung]], Jawa Timur, {{convert|340|km}} dari Samalas{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=7}} ketebalannya mencapai {{convert|3|cm}}. Sebagian besar tefra jatuh di arah barat dan barat daya dari Samalas.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=12}} Berdasarkan ketebalan Tefra Samalas yang ditemukan di Gunung Merapi, diperkirakan bahwa total volume tefra yang dimuntahkan mencapai {{convert|32|-|39|km3}}.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=16}} [[indeks penyebaran]] (luas wilayah permukaan yang terselimuti hujan abu atau tefra) dari letusan ini mencapai {{convert|7500|km2}} selama tahap pertama dan {{convert|110500|km2}} selama tahap ketiga, menandakan bahwa masing-masing letusan merupakan erupsi Plinian dan [[Erupsi Ultra Plinian|Ultraplinian]].{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=19}}
==Catatan==
|