Yerusalem: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 15094724 oleh Bagas Chrisara (bicara) (Notto Disu Shitto Agen ⛔) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13:
|image_shield = Emblem of Jerusalem.svg
|shield_size = 60px
|shield_alt =Bendera Yerusalem
|shield_link = Lambang Yerusalem
|nickname = ''Ir ha-Kodesh'' (Kota Suci), ''Bayt al-Maqdis'' (Rumah Kesucian)
Baris 65:
Menurut [[Tanakh|tradisi Alkitab]], Raja [[Daud]] merebut kota ini dari suku [[Yebus]] dan kemudian didirikannya sebagai ibu kota [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel Bersatu]]; putranya, Raja [[Salomo]], memerintahkan pembangunan [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Pertama]]. Peristiwa-peristiwa pokok ini, sejak permulaan millenium ke-1 SM, memiliki peranan sentral secara simbolis bagi orang-orang Yahudi.<ref name="1000BCE">Sejak abad ke-10 SM:{{ref label|bible-david|v|a}}
* "Israel pertama kali ditempa menjadi suatu bangsa yang bersatu dari Yerusalem sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika Raja [[Daud]] merebut mahkota itu dan mempersatukan [[
* "Posisi sentral Yerusalem bagi Yudaisme begitu kuat sehingga bahkan orang Yahudi sekuler mengungkapkan devosi dan keterikatan mereka pada kota ini, serta tidak dapat membayangkan suatu Negara Israel modern tanpanya... Bagi orang Yahudi, Yerusalem adalah suci hanya karena kota ini ada... Kendati karakter suci Yerusalem kembali pada tiga milenium...". Leslie J. Hoppe. ''The Holy City: Jerusalem in the theology of the Old Testament'', Liturgical Press, 2000, p. 6. ISBN 0-8146-5081-3
* "Sejak Raja Daud menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel 3.000 tahun yang lalu, kota ini telah memainkan peran sentral dalam keberadaan bangsa Yahudi." Mitchell Geoffrey Bard, ''The Complete Idiot's Guide to the Middle East Conflict'', Alpha Books, 2002, p. 330. ISBN 0-02-864410-7
Baris 191 ⟶ 192:
Setelah [[aneksasi]] Yerusalem oleh [[Muhammad Ali dari Mesir]] pada tahun 1831, berbagai konsulat dan misi dari luar negeri mulai didirikan di kota ini. Pada tahun 1836 [[Ibrahim Pasha dari Mesir|Ibrahim Pasha]] mengizinkan warga Yahudi di Yerusalem untuk merestorasi empat sinogaga besar, di antaranya yaitu [[Sinagoge Hurba]].<ref name="multiref2">''Jerusalem: Illustrated History Atlas'' Martin Gilbert, Macmillan Publishing, New York, 1978, p. 37</ref> Dalam [[Pemberontakan Petani di Palestina|Pemberontakan Petani]] yang terjadi di seluruh negeri, [[Qasim al-Ahmad]] memimpin pasukannya dari [[Nablus]] untuk menyerang Yerusalem, dengan dibantu oleh klan [[Abu Ghosh]], dan memasuki kota pada tanggal 31 Mei 1834. Kaum Kristen dan Yahudi di Yerusalem menjadi sasaran serangan. Pada bulan berikutnya, pasukan Mesir pimpinan Ibrahim mengusir pasukan Qasim di Yerusalem.<ref>Pemberontakan orang Arab Palestina tahun 1834
* Joel Beinin (2001) Workers and peasants in the modern Middle East Cambridge University Press, ISBN 0-521-62903-9, p. 33
* Beshara, Doumani. (1995). ''[http://www.escholarship.org/editions/view?docId=ft896nb5pc&chunk.id=s1.1.6&toc.depth=1&toc.id=s1.1.6&brand=eschol;query=Qasim#1 Rediscovering Palestine: Egyptian rule, 1831–1840]'' University of California Press.</ref>
|