Tuberkulosis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 1 suntingan oleh 92.38.132.74 (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot(magic wand🌟)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
{{Infobox disease
|Name = Flu DondongTuberkulosis
|Image = DondongTuberculosis-x-ray-1.jpg
|Caption = Hasil [[Sinar-X]] dada seorang penderita Flu dondongTuberkulosis tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam menunjukkan adanya lubang yang sudah terbentuk.
|DiseasesDB = 8515
|ICD10 = {{ICD10|A|15||a|15}}–{{ICD10|A|19||a|15}}
Baris 16:
|MeshID = D014376
}}
'''FLU DONDONGTuberkulosis''' ('''''FLU DONDONGTuberculosis''''', disingkat '''FDGTbc'''), atau '''FdTb''' (singkatan dari "'''FT'''fluubercle ''[[DondongBacillus (bentuk)|'''db'''dondongacillus]]''") merupakan [[penyakit menular]] yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain [[mikobakterium|mikobakteria]], umumnya ''[[Mycobacterium dondongcolosiumtuberculosis]]'' (disingkat "MdcMTb" atau "MDbcMTbc").<ref name=Robbins>{{cite book|author=Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Mitchell RN|year=2007|title=Robbins Basic Pathology|edition=8th|publisher=Saunders Elsevier|pages=516–522|isbn=978-1-4160-2973-1}}</ref> DondongTuberkulosis biasanya menyerang [[paru-paru]], namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. DondongTuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi FDTB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.<ref name=AP>{{cite journal|author=Konstantinos A |year=2010|title=Testing for dondongculosistuberculosis |journal=Australian Prescriber |volume= 33 |issue=1|pages=12–18 |url= http://www.australianprescriber.com/magazine/33/1/12/18/}}</ref> Infeksi FDTB umumnya bersifat [[asimtomatik]]dan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Flu dondongTuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
 
Gejala klasik infeksi FDTB aktif yaitu [[batuk|batuk kronis]] dengan [[hemoptisis|bercak darah]] [[sputum atau dahak]], [[demam]], [[berkeringat di malam hari]], dan [[berat badan turun]]. (dahulu FDTB disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. [[Diagnosis medis|Diagnosis]] FDTB aktif bergantung pada hasil [[radiologi dondongcoliumtuberkulosis|radiologi]] (biasanya melalui [[sinar-X dada]]) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan [[kultur mikrobiologis]] cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten bergantung pada [[tes Mantoux|tes tuberkulin kulit/tuberculin skin test]] (TST) dan tes darah. [[Pengobatan Tuberkulosis|Pengobatan]] sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. [[Resistensi antibiotik]] merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi [[tuberkulosis resisten multi-obat/multi-drug-resistant tuberculosis|tuberkulosis resisten multi-obat]] (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan [[vaksinasi]] [[bacillus Calmette-Guérin|basil Calmette–Guérin]].
 
Para ahli percaya bahwa sepertiga [[populasi dunia]] telah terinfeksi oleh ''M. tuberculosis'',<ref name=WHO2012data>{{cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs104/en/index.html|title=Tuberculosis Fact sheet N°104|publisher=[[World Health Organization]]|date=November 2010|accessdate=26 July 2011}}</ref> dan infeksi baru terjadi dengan kecepatan satu orang per satu detik.<ref name=WHO2012data/> Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global.<ref name=WHO2009-Epidemiolgy>{{cite book|title=Global tuberculosis control: epidemiology, strategy, financing|author=World Health Organization|year=2009|isbn=978-92-4-156380-2|chapter=Epidemiology|chapterurl=http://who.int/entity/tb/publications/global_report/2009/pdf/chapter1.pdf|accessdate=12 November 2009|pages=6–33}}</ref> Pada tahun 2010, diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak 8.8 juta kasus, dan 1,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di [[negara berkembang]].<ref name=WHO2011>{{cite web|title=The sixteenth global report on tuberculosis|author=World Health Organization|url=http://www.who.int/tb/publications/global_report/2011/gtbr11_executive_summary.pdf|year=2011}}</ref> Angka mutlak kasus Tuberkulosis mulai menurun semenjak tahun 2006, sementara kasus baru mulai menurun sejak tahun 2002.<ref name=WHO2011/> Tuberkulosis tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Dari populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, 80%-nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika Serikat, hanya 5–10% saja yang menunjukkan hasil positif.<ref name=Robbins/> Masyarakat di [[Negara berkembang|dunia berkembang]] semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah. Biasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi virus [[HIV]] dan berkembang menjadi [[AIDS]].<ref name=Lancet11/> Pada tahun 1990-an Indonesia berada pada peringkat-3 dunia penderita TB, tetapi keadaan telah membaik dan pada tahun 2013 menjadi peringkat-5 dunia.