Rendang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 59:
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.
 
Rendang kian masyhur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya [[merantau]] suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka [[Rumah Makan Padang]] di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas. Ketenaran rendang telah membuatnya rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar ''World's 50 Most Delicious Foods'' (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International tahun 2011.<ref name=":0" />
 
Selain pada acara adat, rendang juga menjadi pilihan menu saat mengolah daging kurban yang melimpah saat hari raya Idul Adha. Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus untuk hari raya Idul Fitri. Rendang juga telah menjadi salah satu pilihan barang bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi [[Sumatra Barat]] sebagai bantuan pangan bagi korban bencana di daerah lain. Hal ini pertama kali dilakukan pada tahun 2016 saat terjadi [[Gempa bumi Pidie Jaya 2016|gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh]]<ref>{{Cite news|url=https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/12/09/ohx1f7280-sumbar-sumbang-1-ton-rendang-untuk-korban-gempa-aceh|title=Sumbar Sumbang 1 Ton Rendang untuk Korban Gempa Aceh {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-08-11}}</ref> dan dilakukan pula pada [[gempa bumi Lombok 2018]].<ref name=":1" />