Kapal induk pesawat laut Jepang Akitsushima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 77:
== Desain ==
Pada tahun 1938, Jepang ingin menggunakan kapal terbang berukuran besar mereka dengan lebih efektif, karena Kawanishi H6K adalah satu-satunya pesawat yang mampu menghantam [[Pearl Harbor]] langsung dari [[Kepulauan Marshall]]. Namun, di Kepulauan Marshall tidak terdapat fasilitas perahu terbang pada waktu itu. Di awal tahun 1939, Jepang mengkonversi [[kapal pengisian bahan bakar]]
Oleh karena itu Angkatan Laut Kekaisaran Jepang merencanakan dua jenis kapal induk pesawat laut yang termasuk dalam [[Program Lingkaran Empat]]. Salah satunya adalah kelas pembawa kapal amfibi 10.000 ton, yang satu lagi adalah kelas perawat perahu amfibi 2.400 ton. Rencana ini tidak lolos penilaian oleh Kementerian Keuangan. Rencana ini dihidupkan kembali dengan [[5th Naval Armaments Supplement Programme (Jepang, 1941)|Program Lingkaran Lima]] pada tahun 1941. Namun, pembangunan tidak langsung dimulai. Oleh karena itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang merencanakan kelas 3.500 ton, yang setara dengan model kelas 2.400 ton. Kapal harus mampu memelihara, memperbaiki dan memberi suplai kepada pesawat amfibi. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang awalnya ingin membuat landasan pacunya miring ke atas, memanjang dari [[buritan]]. Namun rencana ini dibatalkan dan desainnya sering diubah. Dia tidak lagi memiliki landasan pacu, hanya landasan pendaratan biasa, karena perahu terbang dapat meluncur di atas permukaan air. Lalu ia ditambahkan derek untuk memindahkan perahu terbang ke [[geladak]] kapal dan sebaliknya. Hingga pada akhirnya [[berat benaman]]nya meningkat sebesar 1.000 ton.
Baris 84:
== Operasional pelayanan ==
''Akitsushima''
Akitsushima juga terkenal dengan teknik spesialnya. Caranya dengan menurunkan [[jangkar]] salah satu sisi kapal sampai ketika jangkarnya menyentuh dasar laut, lalu ia langsung tancap gas, sehingga ia berputar dengan tajam. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan musuh. Tekniknya tersebut dilakukan saat [[Pengeboman Rabaul (November 1943)|Pengeboman Rabaul]].
== Nasib ==
Pada bulan Agustus 1944, dia berlayar ke [[Kure, Hiroshima|Kure]] dan Imari, kemudian ke [[Kota Kaohsiung|Kaohsiung]] dan [[Manila]]. Akhirnya Ia tiba di [[Pulau Coron
== Kapal dalam kelas ==
|