Subdialek Pecinan Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Baris 4:
Perkembangan bahasa Pasar Atom ini tidak lepas dari sejarah masuknya etnis Tionghoa ke Surabaya. Masyarakat Tionghoa di Surabaya masuk dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama pada abad ke-13-15 yang bertujuan untuk berdagang, dan gelombang kedua yang datang dari Tiongkok Selatan. Kelompok ini merantau ke Surabaya karena terjadi kekacauan situasi politik karena akibat pergantian dinasti dari [[Dinasti Ming|Ming]] ke [[Dinasti Qing|Qing]] pada 1644.
 
Surabaya saat iniitu dianggap lebih aman daripada [[Tiongkok Daratan]]. Permukiman pertama orang-orang Tionghoa di Surabaya berada di sepanjang [[Kali Mas|Kalimas]]. Para perantau ini cenderung mengikuti bahasa setempat, yakni pada saat itu Jawa. Bahkan tidak sedikit orang Tionghoa yang menikah dengan orang Jawa. Perkawinan antarsuku ini oleh warga setempat biasa disebut [[ampyang]], yang sebenarnya adalah kue perpaduan kacang cina dengan [[Gula aren|gula jawa]].<ref>{{Cite web|url=http://www.jpnn.com/news/mau-tau-asal-usul-dan-sejarah-dialek-unik-tionghoa-surabaya-masuk-sini|title=JPNN|last=53788620694|date=2016-02-08|website=www.jpnn.com|language=id|access-date=2019-05-30}}</ref>
 
== Contoh ==