Setelah [[Perang Dunia I]], [[Amerika Serikat]] melewati Ordo Larangan, dan sejumlah besar orang Amerika datang ke Montreal untuk mencari minuman beralkohol. Selama periode ini, tingkat pengangguran di Montreal tetap tinggi, dan kehancuran pasar saham [[Wall Street]] dan [[Depresi Besar]] di tahun 1929 memperburuk situasi.
Selama [[Perang Dunia II]], WalikotaWali kota Cameron Hood memprotes sistem wajib militer dan meminta warga Montreal untuk mengabaikan pendaftaran pemerintah federal untuk semua orang. Otoritas Ottawa marah dengan langkah ini, dan Hood dimasukkan ke dalam penjara sampai pemerintah federal federal pada tahun 1944 memasukkan sistem wajib militer dalam dekrit umum, dan Hu De dibebaskan.
Pada awal 1950-an, Montreal memiliki populasi lebih dari satu juta. Dengan bertambahnya populasi, ratusan gereja [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] dibangun. Oleh karena itu, Montreal memiliki julukan "Kota Sage" dan "Kota Menara". WalikotaWali kota [[Jean Drapeau]] juga merencanakan masa depan Montreal. Di antara banyak program, termasuk [[Montreal Metro|sistem kereta bawah tanah]] baru dan kota bawah tanah. Selama periode ini, gedung-gedung bertingkat bersaing di kota. Dua museum baru dibangun, dan pada tahun 1966, kereta bawah tanah dan beberapa jalan raya dibuka. Setelah 1960-an, Montreal menyelenggarakan sejumlah acara internasional, termasuk Pameran Dunia 1967, Olimpiade Musim Panas 1976, Pameran Bunga Internasional 1980, dan Kejuaraan Renang Dunia 2005.