Kabupaten Aceh Besar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 47:
}}
 
'''Kabupaten Aceh Besar''' ([[Bahasa Aceh]]: ''Acèh Rayek''; [[Jawi]], اچيه راييك) adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Aceh|Provinsi Aceh]], [[Indonesia]]. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota [[Banda Aceh]]. Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi [[kotamadya]] tersendiri, ibukotaibu kota kabupaten dipindahkan ke [[Jantho]] di [[Gunung Seulawah Agam|Pegunungan Seulawah]]. Kabupaten Aceh Besar juga merupakan tempat kelahiran pahlawan nasional [[Cut Nyak Dhien]] yang berasal dari [[Lampadang, Peukan Bada, Aceh Besar|Lampadang]].
 
== Sejarah ==
Pada waktu Aceh masih sebagai sebuah kerajaan, yang dimaksud dengan Aceh atau [[Kerajaan Aceh]] adalah wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Kabupaten Aceh Besar ditambah dengan beberapa kenegerian/daerah yang telah menjadi bagian dari [[Kabupaten Pidie]]. Selain itu, juga termasuk [[Pulau Weh]] (sekarang telah menjadi pemerintah [[kota Sabang]]), sebagian wilayah pemerintah [[kota Banda Aceh]], dan beberapa kenegerian/daerah dari wilayah [[Kabupaten Aceh Barat]]. Aceh Besar dalam istilah [[Bahasa Aceh|Aceh]] disebut ''Aceh Rayeuk''. Penyebutan Aceh Rayeuk sebagai Aceh yang sebenarnya karena daerah inilah yang pada mulanya menjadi inti Kerajaan Aceh dan juga karena di situlah terletak ibukotaibu kota kerjaaan yang bernama Bandar Aceh atau Bandar Aceh Darussalam. Untuk nama Aceh Rayeuk ada juga yang menamakan dengan sebutan '''Aceh Lhee Sagoe''' (''Aceh Tiga Sagi'').<ref name="sekilas">[http://www.nad.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=286&Itemid=96 Sekilas tentang Aceh Besar di situs NAD]</ref>
 
[[Berkas:8957.jpg|jmpl|kiri|300px|[[Bandara Sultan Iskandar Muda]] di [[Blang Bintang, Aceh Besar|Blang Bintang]]]]
Baris 60:
Kemudian pada tahun 1976 usaha perintisan pemindahan ibu kota untuk kedua kalinya mulai dilaksanakan lagi dengan memilih lokasi yang lain yaitu di [[Seulimeum, Aceh Besar|Kecamatan Seulimeum]] tepatnya di [[mukim|kemukiman]] Janthoi yang jaraknya sekitar 52&nbsp;km dari Kota Banda Aceh.
 
Akhirnya usaha yang terakhir ini berhasil dengan ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1976 tentang Pemindahan Ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Banda Aceh ke kemukiman Janthoi di Kecamatan Seulimeum, Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia]] dan Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan Konsultan PT. Markam Jaya yang ditinjau dari segala aspek dapat disimpulkan bahwa yang dianggap memenuhi syarat sebagai ibukotaibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar adalah Kemukiman Janthoi dengan nama '''Kota Jantho'''.
 
Setelah ditetapkan Kota Jantho sebagai ibukotaibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar yang baru, maka secara bertahap pemindahan ibukotaibu kota terus dimulai, dan akhirnya secara serentak seluruh aktivitas perkantoran resmi dipindahkan dari Banda Aceh ke Kota Jantho pada tanggal 29 Agustus 1983, dan peresmiannya dilakukan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada masa itu, yaitu Bapak Soepardjo Rustam pada tanggal 3 Mei 1984.<ref name="sejarah">Aceh Besar Dalam Angka 2004</ref>
 
Di [[Kota Jantho, Aceh Besar|Kota Jantho]] hanya terdapat kompleks perumahan dan kantor-kantor pemerintahan, tidak ada losmen ataupun hotel. Kota Jantho dihubungkan dengan labi-labi dengan jarak 60&nbsp;km dari Banda Aceh, 28&nbsp;km menuju Saree, dan 12&nbsp;km menuju jalan utama Banda Aceh - Medan. Kira-kira 12&nbsp;km dari Kota Jantho ini terdapat air terjun.<ref name="sekilas"/>