Rumah Bolaang Mongondow: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
Baris 18:
Sejak awal masyarakat Bolaang Mongondow mengenal tiga macam nilai-nilai gotong royong yang masih lestari dan terpelihara sampai sekarang yaitu: Pogogutat (potolu adi’), Tonggolipu’, Posad (mokidulu).
 
Ketika kedatangan tamu yang sedang bertandang pada masa kerajaan dahulu, biasanya suku Bolaang Mongondow menyuguhi tamu tersebut sirih pinang baik pada tamu laki-laki maupun perempuan terutama tamu yang berumur lebih tua. Sirih pinang tersebut ditempatkan didalam ''kabela'' (dari kebiasaan dalam menyambut tamu inilah tercipta Tari Kabela sebagai Tari Menjemput Tmu). Tamu dari kalangan terhormat terutama dari kalangan pejabat di jemput dengan sambutan upacara adat tersebut. Tarian Kabela sampai saat ini masih tetap dilestarikan pemda setempat dalam menyambut tamu terutama tamu yang berasal dari IbukotaIbu kota maupun luar negeri. Selain Tari Kabela, terdapat beragam tarian yang ada di Bolaang Mongondow lainnya diantaranya tarian tradisional yang terdiri dari Tari Tayo, Tari Rongko atau Tari Ragai, Tari Mosau, Tari Joke’, Tari Tuitan, juga tarian kreasi baru seperti Tari Pomamaan, Tari Kabela, Tari Monugal, Tari Kalibombang, Tari Mokoyut, Tari Mokosambe, dan Tari Kikoyog.<ref name="pemkab"/>
 
== Otonomi Kabupaten Boolang Mongondow ==