Rumah Singgah Sultan Siak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k Ibukota → Ibu kota |
||
Baris 4:
== Sejarah ==
Rumah singgah Sultan Siak tidak terlepas dari sejarah panjang perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Saat itu Senapelan berada di wilayah yang cukup strategis dalam lalu lintas [[perdagangan]] dan ditunjang dengan kondisi Sungai Siak yang tenang. Selain itu wilayah Senapelan juga membuat perkampungannya memegang posisi silang baik dengan pedalaman [[Tapung, Kampar|Tapung]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Kampar, Kampar|Kampar]]. Mempertimbangkan kondisi yang sangat mendukung itu, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syahwilayah memindahkan pusat Kerajaan Siak dari [[Mempura, Siak|Mempura]] ke Senapelan dan menjadi
Kini wilayah Senapelan menjelma menjadi sebuah kota [[metropolitan]] dengan nama populer, Pekanbaru. Deretan bangunan megah dan [[arsitektur modern]] menghiasi kota tersebut. Walaupun begitu, kota ini masih meninggalkan jejak-jejak [[sejarah]] masa lalu yang bersanding dengan [[tradisi]] [[budaya]] [[Melayu Riau|Melayu]].<ref>{{Cite web|url=https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3466806/rumah-cantik-di-tepi-sungai-siak-pekanbaru-punya-siapa-ini|title=Rumah Cantik di Tepi Sungai Siak Pekanbaru, Punya Siapa Ini?|last=Gamal|first=Merza|website=detikTravel|language=id|access-date=2019-02-23}}</ref> Hingga hari ini pun tradisi tersebut masih bertahan, salah satu buktinya adalah rumah singgah Sultan Siak yang masih dijaga dan dipertahankan keberadaannya.
|