Onjo dari Baekje: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 16:
Menurut babad ''[[Samguk Yusa]]'', Biryu mendirikan kerajaannya di Michuhol ([[Hangul|미추홀]]/[[Hanja|彌鄒忽]]), tetapi itu tidak berlangsung lama. Lokasi Michuhol yang sekarang masih diperdebatkan—dan diidentifikasikan sebagai [[Incheon]] sejak lama, tetapi baru-baru ini disebutkan sebagai [[Asan]], [[Chungcheong Selatan]]. Onjo mendirikan kerajaannya di [[Wiryeseong]], dan menamakannya Sipje ([[Hangul|십제]]/[[Hanja|十濟]]).
 
Pengikut Biryu bergabung dengan Sipje setelah kematian Biryu dan Onjo mengganti namanya menjadi Baekje. Setelah itu, ibukotaibu kota dari kota Baekje dipindahkan kearah selatan dari Habuk Wiryeseong karena [[Malgal]] berlokasi di Utara dan [[Nangnang]] berlokasi di Timur. Ibu kota dari kota-kota tersebut berhubungan dengan wilayah yang sekarang Seoul. Pada tahun 3 SM dan 8 SM, suku [[Malgal]] menyerang dari arah utara, dan dua kali, Onjo memimpin langsung pasukannya dan memenangkan perang tersebut. Pada tahun 5 SM, Onjo memindahkan ibukotaibu kota dari kota tersebut ke lokasi yang lebih terlindung di sebelah selatan dari Sungai Han, dan menamakannya menjadi Hanam Wiryeseong, dan mengirim sebuah utusan kepada raja [[konfederasi Mahan]] untuk memberitahukannya akan hal itu.
 
Pada saat itu, Onjo sudah memiliki rencana untuk menguasai [[Mahan]] dan [[Jinhan]]. Pada tahun 7 M, ia sudah mempersiapkan pasukannya untuk berperang dan akhirnya menyerang pada tahun 8 M. Pada tahun 8 M, ia secara rahasia memimpin pasukannya menyeberangi perbatasan, berpura-pura akan pergi berburu di dalam hutan. Segera, seluruh Mahan dapat dikuasai kecuali 2 benteng. Para penduduk dari 2 benteng Mahan yang terakhir menyerah kepada Onjo dan mereka diampuni. Namun Raja Mahan bunuh diri dan meninggalkan sepucuk surat untuk Onjo, memohonnya untuk mengampuni rakyat Mahan dan menyayangi mereka seperti ia menyayangi rakyatnya sendiri. Onjo menghormati permintaan terakhir Raja Mahan dan membawa rakyatnya masuk.