Mikoyan-Gurevich MiG-25: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k analisa → analisis
Baris 43:
MiG-25 yang telah mampu menunjukkan kinerja tinggi, termasuk kecepatan maksimum Mach 3,2 dan ketinggian maksimum 90.000 kaki (27.000 m), meskipun pada Aug 31, 1977, sebuah pesawat E-266M, yang secara khusus dimodifikasi dari Foxbat, diterbangkan Pilot Uji MiG OKB Alexander Fedotov, membuat rekor ketinggian untuk pesawat yang terbang dengan tenaga sendiri, mencapai ketinggian 123.523,62 kaki (37.650 m) di Podmoskovnoye, USSR. Rekor ini adalah satu-satunya rekor yang diakui tidak dipegang oleh pilot dari Amerika Serikat. Walaupun dibuat sebagai pesawat interseptor altitud-tinggi dan kecepatan-tinggi, tetapi pesawat MiG-25 sangat terbatas tingkat manuverabilitas, jarak terbang, dan potensi pertempuran jarak-dekatnya sangat terbatas. Bahkan kecepatan tingginya juga bermasalah: walaupun telah tersedia tenaga dorong yang cukup untuk mencapai Mach 3,2; terdapat batasan kecepatan Mach 2,8 untuk menghindari kecepatan berlebih pada turbin dan cenderung overheat pada kecepatan terlalu tinggi, yang mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
 
Walaupun terdapat keterbatasansemacam ini, ketidakakuratan analisaanalisis intelijen dan beberapa asumsi yang salah menyebabkan kepanikan di dunia Barat, dimana pada awalnya dipercaya bahwa MiG-25 merupakan pesawat tempur yang gesit, daripada pesawat interseptor “stand-off”. Sebagai tanggapan dari kepanikan dunia Barat, Amerika Serikat meluncurkan program baru yang ambisius, yang menghasilkan McDonnell-Douglas F-15 Eagle.
 
== Deskripsi Desain ==
Pemahaman dunia Barat yang sebenarnya tentang kekuatan dan dan kegagalan dari MiG-25 datang pada tanggal 6 September 1976, ketika seorang pilot PVO, Lt. Viktor Belenko, berkhianat ke Barat, dan mendaratkan MiG-25P-nya ke bandara Hakodate di Jepang. Pesawat ini dengan hati-hati dibongkar dan dianalisadianalisis oleh Divisi Teknologi Asing (sekarang disebut Intelijen Udara dan Ruang Angkasa Nasional) dari Angkatan Udara Amerika Serikat, di Pangkalan Udara Wright-Patterson. Setelah 67 hari, pesawat itu dikembalikan ke Soviets dalam bentuk potongan.
 
Analisis ini menunjukkan beberapa fakta mengejutkan: