Milan Kundera: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k analisa → analisis
Baris 87:
Kundera menganggap dirinya sendiri sebagai penulis tanpa pesan. Sebagai contoh, dalam ''Sixty-three Words'', sebuah bab di buku nonfiksinya ''The Art of the Novel'', Kundera menuliskan pengalamannya ketika sebuah penerbit Skandinavia berpikir ulang untuk menerbitkan ''The Farewell Party'' karena pesan [[gerakan antiaborsi|anti-aborsi]] di dalam novel tersebut. Kundera menjelaskan bahwa bukan hanya sang penerbit salah mengenai keberadaan pesan tersebut di dalam karya itu, tapi juga, "...saya senang dengan kesalahan tersebut. Saya telah sukses sebagai seorang novelis. Saya sukses menjaga ambiguitas moral situasinya. Saya tetap beriman dengan esensi novel sebagai seni, yaitu ironi. Dan ironi tidak peduli dengan pesan!"<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/books/98/05/17/specials/kundera-words.html|title=Key Words, Problem Words, Words I love|last=Kundera|first=Milan|date=6 Maret 1988|work=The New York Times|accessdate=13 November 2010}}</ref>
 
Dia juga mendiskusikan perihal musik dengan menganalisamenganalisis [[musik rakyat Czechnya]] dan mengutip [[Leoš Janáček]] dan [[Bartók]]. Dalam perjalanannya berdiskusi mengenai musik, ia juga memasukkan potongan-potongan lagu ke dalam karyanya (misalnya, di ''The Joke''), atau diskusi mengenai [[Schoenberg]].
 
== Kontroversi Miroslav Dvořáček ==