Kekaisaran Aksum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
k Ibukota → Ibu kota |
||
Baris 73:
Rakyat Aksumite membangun sejumlah [[prasasti]] yang digunakan untuk kepentingan agama dimasa pre-Kristen. Salah satu struktur kolom granit itu adalah yang terbesar didunia yang tingginya 90 kaki.<ref name="Eospvo">{{cite book|last=Brockman|first=Norbert|title=Encyclopedia of Sacred Places, Volume 1|year=2011|publisher=ABC-CLIO|isbn=159884654X|page=30|url=http://www.google.com/books?id=JkSk4euA-TEC}}</ref> Di bawah [[Ezana]] ([[floruit|fl.]] 320–360), Aksum menjadi [[Kristen]]. Pada abad ke-7, [[Muslim]] dari [[Mekah]] menghindar dari penganiayaan [[Quraysh (suku)|Quraysh]] dengan melakukan perjalanan ke Aksum tersebut, yang dikenal dalam [[Sejarah Islam]] dengan istilah [[Migrasi ke Abyssinia|Hijrah pertama]].
== Catatan sejarah ==
Baris 91:
=== Kekaisaran ===
[[Berkas:Map of Aksum and South Arabia ca. 230 AD.jpg|ka|250px|jmpl|Aksum dan [[Arabia Selatan]] pada akhir pemerintahan [[GDRT]] disekitar abad ke-3.]]
Kekaisaran Aksum berada pada puncak kejayaannya pada waktu diperânjang disebagian besar yang kini [[Eritrea]], [[Ethiopia]] utara, [[Yemen]] barat, [[Arab Saudi]] selatan dan [[Sudan]].
Pada abad ke-3, Aksum mulai mencampuri urusan-urusan Arab Selatan, mengendalikan wilayah [[Tihama]] barat di antara wilayah lainnya. Hal ini mendominasikan negara-negara di Semenanjung Arab yang mneyeberangi Laut Merah, membuat mereka membayar Aksum sebuah upeti. Pada masa pemerintahan [[Endubis]] diakhir abad ke-3 mulai mencetak mata uang sendiri dan dinamakan oleh [[Mani (nabi)|Mani]] sebagai salah satu dari empat kekuatan besar bersamaan dengan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]], [[Kekaisaran Romawi|Roma]], dan [[Sejarah Tiongkok|Tiongkok]]. Negara tersebut konversi ke [[Kristen]] pada tahun 325 atau 328 di bawah pimpinan [[Ezana dari Axum|Kaisar Ezana]] dan merupakan negara pertama yang pernah menggunakan gambar salib di atas mata uangnya. Pada tahun 350, mereka menguasai [[Kerajaan Kush]]. Pada masa itu, Aksum mengendalikan [[Ethiopia]] utara, [[Eritrea]], [[Sudan]] utara, [[Mesir]] selatan, [[Djibouti]], [[Yemen]] barat, dan [[Arab Saudi]] selatan, sejumlah 1.25 juta kilometer persegi.
Baris 103:
Akhirnya Kekaisaran Islam menguasai Laut Merah dan sebagian besar Nil, memaksa Aksum kedalam isolasi ekonomi. Baratlaut Aksum yang sekarang [[Sudan]], negara-negara Kristen [[Kerajaan Makuria|Makuria]] dan [[Alodia]] berlangsung sampai abad ke-13 sebelum menjadi Islam. Aksum yang terisolasi masih tetap Kristen.<ref name="Munro-Hay57" />
Setelah [[jaman keemasan]] kedua diawal abad ke-6, kekaisaran mulai menurun dan akhirnya berhenti memproduksi koin diawal abad ke-7. Pada sekitar waktu yang sama, populasi Aksumite dipaksa untuk pergi lebih jauh kepedalaman dataran tinggi untuk perlindungan dan meninggalkan Aksum sebagai ibukota. Penulis-penulis Arab dimasa itu terus menggambarkan Ethiopia (tidak lagi disebut sebagai Aksum) sebagai negara yang luas dan kuat, meskipun mereka telah kehilangan kendali atas sebagian besar pantai dan sungai mereka. Sewaktu kehilangan lahan diutara, diselatan dimenangkan, dan meskipun Ethiopia tidak lagi menjadi kekuatan ekonomi masih menarik para pedagang Arab.
Sejarah setempat menyatakn bahwa sekitar tahun 960 seorang Ratu Yahudi yang bernama Yodit (Judith) atau "[[Gudit]]" mengalahkan kekaisaran tersebut dan membakar gereja-gereja beserta literaturnya, namun sementara ada bukti dari gereja-gereja yang dibakar dan invasi pada saat itu, keberadaannya telah dipertanyakan oleh beberapa penulis modern. Kemungkinan lain adalah bahwa kekuatan Aksumite diakhiri oleh seorang Ratu pagan selatan yang bernama Bani al-Hamwiyah, kemungkinan suku al-Damutah atau Damoti ([[Sidama]]). Hal ini jelas dari sumber-sumber kontemporer bahwa perampas perempuan memang memerintah negara pada saat itu dan bahwa pemerintahannya berakhir beberapa waktu sebelum tahun 1003. Setelah zaman kegelapan, Kekaisaran Aksumite digantikan oleh [[Agaw]] [[Wangsa Zagwe]] diabad ke-11 atau 12 (kemungkinan besar tahun 1137), meskipun terbatas dalam ukuran dan ruang lingkup. Namun [[Yekuno Amlak]], yang membunuh raja Zagwe yang terakhir dan mendirikan [[Dinasti Salomo]] pada sekitar tahun 1270 menelusuri nenek moyangnya dan haknya untuk memerintah dari kaisar terakhir Aksum, [[Dil Na'od]]. Perlu disebutkan bahwa akhir dari Kekaisaran Aksumite tidak berarti akhir dari budaya dan tradisi Aksumite; misalnya arsitektur wangsa Zagwe di [[Lalibela]] dan [[Gereja Yemrehana Krestos]] menunjukkan pengaruh besar Askumite.<ref name="Munro-Hay57" />
|