Desa Hanum asal nama desanya dahulu kala adalah Dayeuhluhur sesuai dengan kedudukan Gunung Dayeuhluhur ada di Desa Hanum sekarang. Nama desa Dayeuhluhur berubah jadi desa Hanum, karena dulu jaman Dayeuhluhur jadi [[Kadipaten Dayeuhluhur]], ibukotanyaibu kotanya ada di daerah Tarik Kolot. Karena Adipati kurang suka dengan nama Tarik Kolot, maka diganti dengan nama Dayeuhluhur. Sekarang nama desa Dayeuhluhur menjadi desa Ibu kota Kecamatan yang keadaan topografinya lebih rendah dari desa Hanum sekarang. Karena nama Dayeuhluhur dipinjam/dipindah untuk mengganti nama Tarik Kolot, maka dengan hasil rembugan nama desa bekas Dayeuhluhur diberi nama Hanum, dari argumen karena di wilayah itu banyak monyet (Hanoman disingkat Hanum). Menurut cerita dari mulut ke mulut, suatu saat nanti nama Dayeuhluhur akan kembali kie asal karena Tarik Kolot/Dayeuhluhur sekaran akan terendam menjadi Danau/bendungan. Diramalkan nanti di timur Dayeuhluhur akan dibuat bendungan sungai Cijurey. Ramalan tersebut singkron dengan nama-nama daerah di sekeliling Dayeuhluhur sekarang yang sudah menunjukan ibarat daerah di sekitar Danau/bendungan. Di timur Dayeuhluhur ada daerah yang namanya Kubang/Tambaksari yang nantinya jadi daerah banyak air yg bisa dibuat kubangan dibuat tambak. Ada kampung Ciparahu di timur Dayeuhluhur lebih tinggi yang nantinya jadi tempat tambatan perahu. Secara geografis bila dilihat memang di timur kota Dayeuhluhur, perbatasan dengan Kecamatan Wanareja ada yang sangat memungkinkan untuk dibendung dengan modal minimal sekali tetapi bisa menghasilkan bendungan yang luas.
== Transportasi ==
Desa Hanum dapat dicapai dengan kendaraan bermotor sekitar perjalanan 2,5 jam dari [[Purwokerto]] atau [[Cilacap]], dengan arah menuju barat daya. Sementara dari [[Kota Banjarpatroman]] waktu yang ditempuh adalah 45 menit menuju arah timur laut.