Huang Chao: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 2:
 
== Kehidupan awal ==
Huang lahir dari keluarga pedagang garam, tanggal dan tempat kelahirannya tidak diketahui secara pasti, diperkirakan di [[Heze]], Provinsi [[Shandong]]. Ia adalah seorang pria yang pemberani, tidak ragu, dan berjiwa besar. Dalam usia lima tahun ia sudah bisa membuat [[puisi]], selain itu ia juga mahir menunggang kuda dan memanah. Dengan kemampuannya ia mencoba mengadu nasib ke ibukotaibu kota dengan mengikuti ujian kerajaan untuk menjadi pejabat. Namun beberapa kali ia selalu gagal karena pemerintahan saat itu yang telah korup dan ujian pun sarat dengan praktik suap-menyuap.
 
Di ibukotaibu kota, ia melihat kehidupan keluarga kekaisaran dan pejabat yang hedonis tanpa memedulikan penderitaan rakyat sehingga timbul kemarahan dalam hatinya, ia mulai kehilangan kepercayaanya terhadap pemerintah. Kembali ke kampung halamannya ia melakukan bisnis ilegal dengan menjadi penyelundup garam (saat itu bisnis garam dimonopoli oleh pemerintah) dan menggalang gerakan anti pemerintah. Dalam hal ini ia bekerjasama dengan [[Wang Xianzhi]], seorang bandar garam.
 
== Latar belakang pemberontakan ==
Baris 10:
 
== Meletusnya pemberontakan ==
Pada tahun 870an bencana banjir dan kelaparan melanda wilayah Tiongkok utara dan tengah. Banyak rakyat yang hidup melarat bergabung dengan geng-geng kriminal dan jumlah mereka semakin banyak. Tahun [[875]], Wang Xianzhi memulai pemberontakan di Provinsi [[Henan]]. Langkah ini langsung diikuti oleh Huang yang menyatakan pemberontakanya di Shandong. Ia telah lama menantikan hari ini dengan visi tentang barisan para revolusioner yang penuh kemenangan menuju ibukotaibu kota Chang’an (sekarang [[Xi'an]], [[Shaanxi]]). Ia yakin bahwa sistem feodal yang bobrok sudah tinggal menunggu waktu untuk menuju kehancurannya. Huang menulis semangat revolusi itu dalam puisinya yang berbunyi :
 
:''Pada akhirnya, tibalah hari kedelapan bulan purnama'' <br />
Baris 20:
 
== Puncak kejayaan ==
Sejumlah besar sisa pengikut Wang Xianzhi bergabung dengannya sehingga jumlah mereka kini berlipat ganda. Kekuatannya makin bertambah dengan bergabungnya ribuan petani miskin, pedagang dan kaum [[anarkis]]. Pasukan pemberontak itu menyerang dan menjarah sejumlah daerah strategis seperti [[Huabei]], [[Huadong]], [[Huanan]], dan [[Tongguan]]. Tahun [[879]], pasukan Huang menaklukkan [[Guangzhou]], disana mereka membunuh dan mengusir para pedagang asing. Setelah menaklukkan [[Luoyang]], mereka bersiap melancarkan serbuan akhir ke ibukotaibu kota Chang’an. Tahun [[880]], Huang dan pasukannya berhasil menduduki kota itu. Sorak-sorai pasukannya demikian hebat sehingga membuat takut pasukan pemerintah yang bertahan. Mereka membakar perkemahan mereka sendiri sebelum kabur meninggalkan kota. [[Kaisar Tang Xizong]] melarikan diri dan mendirikan pemerintahan pengasingan di [[Chengdu]], Provinsi [[Sichuan]].
 
Huang Chao yang telah meraih kemenangan memasuki kota dengan kereta keemasan dan disambut meriah oleh penduduk kota. Beberapa hari kemudian di istana kekaisaran, ia mengangkat dirinya sebagai kaisar dan menamai dinastinya sebagai Dinasti Qi. Visinya bahwa Chang’an yang dipenuhi dengan keharuman bunga krisan kini telah menjadi kenyataan.