=== Zaman Romawi ===
Kota ini digambarkan secara detail oleh [[Flavius Yosefus]], sejarawan Romawi-Yahudi pada abad ke-1 M.<ref>Flavius Josephus, ''Jewish Antiquities'' XV.331ff; ''The Jewish War'' I.408ff</ref> Segera setelah selesai dibangun, kota ini menjadi lokasi kantor [[Prefek]] (= gubernur atau walinegeri) Romawi. Pada tahun 13 SM, Kaisarea menjadi ibukotaibu kota sipil dan militer provinsi Iudaea. Yosefus mencatat pelabuhannya sebesar [[Piraeus]], dermaga utama kota [[Atena]], [[Yunani]]. Kaisarea menjadi "ibukotaibu kota administratif" mulai tahun 6 M serta tempat kediaman resmi gubernur Romawi, antara lain [[prefek]] [[Pontius Pilatus]] dan [[prokurator]] [[Antonius Feliks]].<ref>''A History of the Jewish People'', H.H. Ben-Sasson editor, 1976, page 247: "Ketika Yudea dijadikan provinsi Romawi [pada 6 M, halaman 246], orang-orang Romawi memindahkan kediaman gubernur dan markas militer dari [[Yerusalem]] ke Kaisarea."</ref> Kota ini berkembang pesat sehingga menjadi kota terbesar di Yudea, dengan jumlah penduduk sekitar 125.000 orang di wilayah kota seluas {{convert|3.7|km2}}. Pada tahun 66 M, penajisan sinagoge lokal menyebabkan revolusi Yahudi yang tragis.<ref>http://www.sacred-destinations.com/israel/caesarea-history.htm accessed September 17, 2007</ref>
Suatu saat setelah tahun 69, Kaisar [[Vespasian]] menaikkan statusnya menjadi ''colonia'' dan mengganti namanya menjadi ''Colonia Prima Flavia Augusta Caesarea''. Setelah kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M, diadakan pertandingan olahraga untuk merayakan kemenangan jenderal [[Titus]]. Banyak tawanan Yahudi dibawa ke sana dan 2500 orang dibantai dalam pertandingan gladiator.<ref>Kasher, Aryeh (1990) ''Jews and Hellenistic Cities in Eretz-Israel: Relations of the Jews in Eretz-Israel with the Hellenistic Cities During the Second Temple Period (332 BCE-70CE)'' Mohr Siebeck, ISBN 3-16-145241-0, p 311</ref>
Kaisarea tetap menjadi ibukotaibu kota [[Provinsi Iudaea]] sebelum berganti nama menjadi ''Syria Palaestina'' pada tahun 134 M.<ref>Shimon Applebaum (1989) Judaea in Hellenistic and Roman Times: Historical and Archaeological Essays Brill Archive, ISBN 90-04-08821-0 p 123</ref> Setelah revolusi [[Simon bar Kokhba]] pada tahun 132, yang berakhir dengan kehancuran Yerusalem dan pengusiran orang-orang Yahudi, Kaisarea menjadi pusat kekristenan di Palestina. Pada abad ke-3, pemuka agama (''sage'') Yahudi mengecualikan kota ini dari hukum Yahudi atau ''halakha'', karena mayoritas penduduknya bukan-Yahudi.<ref name="ZSERP">Safrai, Zeev (1994) ''The Economy of Roman Palestine'' Routledge, ISBN 0-415-10243-X p 374</ref>
=== Pusat kekristenan ===
=== Zaman Bizantium ===
Kaisarea tetap menjadi ibukotaibu kota provinsi Iudaea, dengan interupsi singkat dari tentara Persia Sassanid dan Yahudi, setelah pengepungan Kaisarea, pada tahun 614 sampai tahun 625.<ref>''Introduction to the Old Testament in Greek'', pp 74-75.</ref> Kota ini terus berkembang pada zaman Bizantium. Kegiatan utama adalah sebagai pusat perdagangan.
=== Zaman Umayyah ===
|