Kerajaan Gaza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k ibukota → ibu kota |
||
Baris 6:
[[Berkas:Ngungunhane Gungunhana.jpg|jmpl|ka|200px|[[Gungunhana]], raja terakhir Gaza.]]
Pada tahun 1820-an, akibat terjadinya kekeringan yang parah, pasukan [[suku Nguni|Nguni]] yang tinggal di wilayah Afrika Selatan bagian tenggara mulai bermigrasi ke Mozambik. Seorang kepala suku Nguni yang bernama [[Nxaba]] mendirikan sebuah kerajaan yang berusia pendek di [[Sofala]], tetapi pada tahun 1837 ia dikalahkan oleh saingannya, [[Soshangane]]. Soshangane kemudian mendirikan
Soshangane meninggal pada tahun 1856 dan akibatnya sempat terjadi perebutan kekuasaan antara kedua anaknya, [[Mawewe]] dan [[Mzila]]. Dengan bantuan dari Portugal, Mzila berhasil memperoleh kekuasaan pada tahun 1861 dan memerintah hingga tahun 1884. Cucu Soshangane yang bernama [[Gungunyana]] kemudian mengambil alih kerajaan Gaza dari ayahnya dan memindahkan
<!--
Akibat kekeringan yang panjang, kebangkitan Gaza, [[perdagangan budak]], dan perluasan wilayah Portugis di Lembah [[Zambezi]], suku-suku Afrika di wilayah Zambezi mengalami kemunduran. Sebagai gantinya, pemimpin-pemimpin perang mendirikan benteng-benteng di pertemuan sungai-sungai besar dan dari situ mereka mengirim pasukannya ke wilayah pedalaman untuk mencari budak. Salah satu pemimpin perang yang paling kuat adalah [[Manuel António de Sousa]], seorang pendatang dari [[India Portugis]] yang telah mengendalikan sebagian besar wilayah Lembah Zambezi selatan pada pertengahan abad ke-19. Di sebelah utara, pedagang-pedagang budak [[Muslim]] mulai bangkit dari pusat kekuatan mereka di [[Kesultanan Angoche]], dan kepala-kepala suku [[suku Yao (Afrika)|Yao]] di sebelah utara bermigrasi ke pegunungan di sepanjang [[Sungai Shire]] di selatan dan di situ mereka mendirikan kerajaan mereka.<ref name="Newitt" />-->
|