Kerusuhan Ürümqi Juli 2009: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Ibukota → Ibu kota |
k ibukota → ibu kota |
||
Baris 34:
|p2=Wūlǔmùqí 7·5 Bàolìshìjiàn
}}
'''Kerusuhan Ürümqi Juli 2009'''<ref>Kerusuhan tersebut juga disebut sebagai '''Insiden Urumqi 5 Juli''' ({{zh|s=乌鲁木齐7·5事件|t=烏魯木齊7·5事件}}), atau disingkat '''Insiden 5 Juli'''. Media negara dan pejabat pemerintah menyebutnya sebagai '''Insiden Kejahatan Kekerasan Pemberontakan Serius 7·5 Ürümqi''' ({{zh|s=乌鲁木齐“7·5”打砸抢烧严重暴力犯罪事件|t=烏魯木齊「7·5」打砸搶燒嚴重暴力犯罪事件}}).</ref> adalah serangkaian kerusuhan yang terjadi selama beberapa hari yang pecah pada 5 Juli 2009 di [[Ürümqi]],
Kerusuhan dimulai ketika polisi berkonfrontasi dengan sebuah pawai yang menuntut penyelidikan penuh terhadap [[insiden Shaoguan]], sebuah pertikaian di selatan Tiongkok beberapa hari sebelumnya dimana dua orang Uighur tewas.<ref name=nyt090705>{{cite news | url=http://www.nytimes.com/2009/07/06/world/asia/06china.html?ref=global-home | title=Riots in Western China Amid Ethnic Tension | work=The New York Times | date=5 July 2009 | accessdate=5 July 2009 | last=Wong| first=Edward}}</ref> Namun, para pengamat tidak sepakat dengan pernyataan bahwa unjuk rasa tersebut menyebabkan kekerasan. Pemerintah pusat RRT menuduh bahwa kerusuhan itu sendiri direncanakan dari luar negeri oleh [[Kongres Uighur Sedunia]] dan pemimpinnya [[Rebiya Kadeer]],<ref name="reut090705" /><ref name=timesonline>{{cite news | url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/asia/article6644574.ece | title=China in deadly crackdown after Uighurs go on rampage | work=The Times | date=5 July 2009 | accessdate=5 July 2009 | last=Macartney | first=Jane | location=London}}</ref> sementara Kadeer menyangkal tuduhan tersebut dan menganggap kekerasan tersebut sebagai "pembelaan diri" Uighur.<ref name=profile050317>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4357607.stm |work=BBC News |title=Profile: Rebiya Kadeer |date=17 March 2005 | accessdate=4 January 2010}}</ref> Kelompok-kelompok pengasingan Uighur mengklaim bahwa puncaknya disebabkan karena polisi menggunakan pasukan khusus.<ref name=Timewestwar/><ref name="afp090706" />
Baris 141:
-->
* '''Perserikatan Bangsa-Bangsa''': Sekretaris-Jenderal [[Ban Ki-moon]] memerintahkan seluruh pihak untuk bersikap menahan diri,<ref name=jg>{{cite news |last=Martin |first=Dan |url=http://thejakartaglobe.com/afp/china-says-over-1400-arrested-for-xinjiang-riots/316662 |title=China says over 1,400 arrested for Xinjiang riots |work=[[Jakarta Globe]] |date=6 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> dan meminta Tiongkok untuk melindungi warga sipil serta menegakkan kebebasan warga negara, yang meliputi kebebasan berpendapat, bermajelis dan informasi.<ref>{{cite news |url=http://www.bt.com.bn/asia_news/2009/07/07/xinjiang_unrest_un_urges_china_to_respect_freedoms |title=Xinjiang unrest: UN urges China to respect freedoms |work=[[The Brunei Times]] |date=7 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Ketua HAM [[Navi Pillay]] berkata bahwa ia "memperingatkan" jumlah korban tewas yang tinggi dengan menyebutnya sebagai "jumlah yang luar biasa tinggi dari orang-orang yang tewas dan luka-luka dalam waktu kurang dari sehari kerusuhan."<ref>{{cite news |url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/07/07/un-rights-chief-alarmed-death-toll-china.html| title=UN rights chief alarmed by death toll in China |work=Jakarta Post | agency=Associated Press | accessdate=18 January 2010 |date=7 July 2009}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=31381&Cr=Pillay&Cr1= |title=UN human rights chief alarmed by 'major tragedy' in western China |publisher=UN News Centre |date=7 July 2009}}</ref> Ia juga berkata bahwa Tiongkok harus memperlakukan para tahanan secara manusiawi dengan cara yang ditentukan norma-norma internasional.<ref>{{cite news |url=http://www.khaleejtimes.ae/DisplayArticleNew.asp?col=§ion=international&xfile=data/international/2009/July/international_July567.xml |title=UN urges China, ethnic groups to halt violence |work=[[Khaleej Times]] | agency=Reuters | accessdate=18 January 2010 | date=7 July 2009}}</ref>
* '''[[Organisasi Kerja Sama Shanghai]]''': berkata bahwa mereka bersimpati dengan para anggota keluarga dari orang-orang tak bersalah yang tewas dalam kerusuhan tersebut; mereka berkata bahwa negara-negara anggotanya telah menganggap Xinjiang sebagai bagian yang tak asing dari Republik Rakyat Tiongkok dan meyakinkan situasi di Xinjiang adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok.<ref>{{cite news | url=http://news.xinhuanet.com/english/2009-07/11/content_11693625.htm | title=SCO expresses condolence to families of victims in Xinjiang riot | agency=Xinhua | publisher=Chinaview.cn | accessdate=18 January 2010 | date=11 July 2009}}</ref> Menteri Luar Negeri Rusia [[Sergey Lavrov]] mengecam para perusuh karena "menggunakan slogan-slogan separatis dan memprovokasi intoleransi etnis.<ref>{{cite news |url=http://www.reuters.com/article/2009/07/08/us-china-xinjiang-russia-sb-idUSTRE5671SM20090708 |title=Russia says China Xinjiang riots internal affair |agency=Reuters |date=8 July 2009 | accessdate=18 January 2010 | first=Guy | last=Faulconbridge}}</ref> Para pejabat dari kedua negara tetangga [[Kazakhstan]]<ref>[http://en.ca-news.org/news/76911 Kazakh Foreign Ministry: Above 1,000 Kazakh citizens leave Xinjiang due to riots]. Central Asian News. 9 July 2009</ref> dan [[Kirgizstan]] berkata bahwa mereka siap melayani "arus para pengungsi" dan melakukan kontrol perbatasan.<ref>{{cite news |url=http://www.abs-cbnnews.com/world/07/08/09/central-asia-uighurs-look-fury-bloodshed |title=Central Asia Uighurs look on with fury at bloodshed |publisher=ABS CBN News |agency=Agence France-Presse | accessdate=18 January 2010 | date=7 July 2009}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.rferl.org/content/Kyrgyz_Tighten_Controls_On_Chinese_Border/1772486.html |title=Kyrgyz Tighten Controls On Chinese Border |author=Radio Free Europe/Radio Liberty |date=8 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Meskipun didukung pemerintah Kazakhstan, lebih dari 5.000 orang Uighur berunjuk rasa pada 19 Juli di bekas
* '''[[Organisasi Konferensi Islam]]''': menyatakan "ketidaksetujuaan terhadap penggunaan pasukan", meminta Beijing untuk "mengirimkan orang-orang yang bertanggung jawab demi keadilan secepatnya" dan memerintahkan Tiongkok untuk menemukan sebab kenapa kerusuhan tersebut meletus.<ref>{{cite news |url=http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/441067/1/.html |title=World powers call for restraint amid China unrest |publisher=[[Channel News Asia]] |date=8 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref>
* '''Uni Eropa''': para pemimpin mengekspresikan keprihatinan, dan meminta pemerintah Tiongkok untuk menahan diri dalam mencapai kesepakatan dengan para pengunjuk rasa:<ref name=ra>{{cite news |url=http://www.radioaustralia.net.au/connectasia/stories/200907/s2618918.htm | title=International reaction to Uyghur protest violence |publisher=[[Radio Australia]] | format=audio | accessdate=18 January 2010 | date=7 July 2009}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.sinodaily.com/2006/090707135555.gaex23r3.html |title=France concerned over Xinjiang riots |work=Sino Daily |date=7 July 2009 | accessdate=19 December 2014 | agency=Agence France-Presse}}</ref> Kanselir Jerman [[Angela Merkel]] melayangkan tuntutan hak-hak minoritas;<ref name=et/> Presiden Italia [[Giorgio Napolitano]] menuntut HAM di sebuah konferensi pers kepada Hu Jintao, dan berkata bahwa "perjuangan ekonomi dan sosial yang diraih di Tiongkok menempati tuntutan-tuntutan baru dalam hal hak asasi manusia."<ref name=rfe>{{cite news |url=http://www.rferl.org/content/Kyrgyz_Uyghur_Sees_Roots_Of_China_Unrest_In_Beijing_Policies/1770623.html | title=Uyghurs Abroad Blame China Policies For Unrest | author=[[Radio Free Europe/Radio Liberty]] | date=7 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.norwaypost.no/news/norway-concerned-about-violence-in-xinjiang.html |title=Norway concerned about violence in Xinjiang |work=Norway Post | publisher=[[Norwegian Broadcasting Corporation]]|date=9 July 2009 | accessdate=5 September 2009}}</ref>
Baris 159:
[[Berkas:Uyghur protest Berlin, July 2009 3.jpg|jmpl|ka|alt=unjuk rasa jalanan dengan spanduk, menewati sebuah gedung perkantoran |Unjuk rasa di Berlin untuk hak asasi manusia Uighur.]]Swiss menyerukan penahanan diri, dan mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga para korban dan meminta Tiongkok untuk mempertimbangkan kebebasan berekspresi dan pers.<ref>{{cite news |url=http://www.swissinfo.ch/eng/news_digest/Violence_in_Xinjiang_worries_foreign_ministry.html?cid=7499024 |title=violence in Xinjiang worries foreign ministry |publisher=[[Swissinfo]] |date=8 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Perdana Menteri [[Kevin Rudd]] dari Australia mengharapkan "pemukiman damai untuk keadaan sulit ini."<ref name=et>{{cite news | url=http://www.monstersandcritics.com/news/asiapacific/news/article_1488318.php/Germany_Australia_urge_restraint_in_China_unrest | title=Germany, Australia urge restraint in China unrest| publisher=Monsters and Critics | date=7 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Serbia menyatakan bahwa mereka menentang separatisme dan mendukung "resolusi seluruh perseketaan dengan cara damai."<ref>{{cite news |url=http://glassrbije.org/E/index.php?option=com_content&task=view&id=7853&Itemid=26 |title=Belgrade reactions to events in Xinjiang |publisher=Radio Serbia |date=9 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Belarus menyatakan keprihatinan dengan korban tewas dan kerusakan di wilayah tersebut, dan mengharapkan agar situasinya dinormalisasikan.<ref>{{cite web | url=http://www.mfa.gov.by/en/press/news_mfa/df0d82eacc0bde9b.html | title=Press Secretary Andrei Popov responds to a media question over the events in Urumqi in Xinjiang Uyghur Autonomous Region of the People's Republic of China | publisher=Belarus Foreign Ministry | accessdate=18 January 2010 | date=9 July 2009}}</ref>
Terdapat kekerasan di [[Belanda]] dan Norwegia: kedutaan besar Tiongkok di Belanda diserang oleh para aktivis Uighur yang menimpuk jendela-jendela dengan batu bata,<ref name=rte/> bendera Tiongkok juga dibakar.<ref>{{cite news |url=http://www.chinadaily.com.cn/china/2009-07/07/content_8388406.htm |title=FM: China strongly condemns attacks on its foreign missions |work= China Daily | accessdate=18 January 2010 | date=7 July 2009}}</ref> Terdapat 142 orang yang ditangkap,<ref>{{cite news |url=http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aVSP2kYBZ4hs |title=Dutch Police Hold 39 Detained After Protests at China Embassy |agency=Bloomberg | accessdate=18 January 2010 |date=7 July 2009}}</ref> dan Tiongkok menutup kedutaan besar tersebut pada hari itu.<ref>{{cite news |url=http://www.hindustantimes.com/China-shuts-Hague-embassy-after-Xinjiang-protest/Article1-429595.aspx |title=China shuts Hague embassy after Xinjiang protest |work=Hindustan Times |date=7 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref> Sekitar 100 orang Uighur berunjuk rasa di luar kedutaan besar Tiongkok di
Pakistan berkata bahwa beberapa "unsur" yang mengganggu hubungan Tiongkok-Pakistan tidak merusak atau mentidakstabilkan kepentingan dua negara tersebut.<ref>{{cite news |url=http://www.nation.com.pk/pakistan-news-newspaper-daily-english-online/Politics/10-Jul-2009/Some-elements-out-to-harm-SinoPak-ties |title=Some 'elements' out to harm Sino-Pak ties |work=[[The Nation (surat kabar Pakistan)|The Nation]] |date=9 July 2009}}</ref> Sri Lanka menganggap insiden tersebut merupakan urusan dalam negeri Tiongkok dan meyakini upaya yang dilakukan oleh otoritas Tiongkok akan mengembalikannya seperti sedia kala.<ref>{{cite web | url=http://firstlanka.com/english/news/recent-riots-in-xinjiang-region-china/ | title=Recent riots in Xinjiang region, China | publisher=Sri Lankan News | date=10 July 2009 | accessdate=18 January 2010}}</ref>
|