Kuda dan Anak Manusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k ibukota → ibu kota |
||
Baris 30:
[[Sastha (Narnia)|Sastha]] adalah seorang anak yang tinggal di daerah pantai [[Calormen]]. Ia diasuh oleh seorang yang kasar dan haus uang bernama Arsheesh. Sastha selalu mengimpikan untuk perjalanan ke daerah utara yang tidak pernah ia ketahui wujudnya. Pada suatu hari, seorang panglima Calormen bersama kuda perangnya berniat membeli Sastha. Arsheesh mengajak panglima itu menginap di gubuknya sambil menawar harga, dan Sastha terpaksa menginap di istal. Di Istal, Sastha terkejut ketika kuda perang sang panglima bisa berbicara. Kuda itu bernama [[Bree (Narnia)|Bree]], Kuda yang Bisa Berbicara yang diculik dari [[Narnia]] dan menjadi budak Calormen. Kuda itu mengajak Sastha untuk berpergian bersama ke Utara, Bree memberikan motivasi tambahan untuk Sastha: Sastha berkulit putih, berbeda dengan kulit Calormen kebanyakan, artinya Sastha berasal dari negeri Utara. Sastha dan Bree akhirnya mengadakan perjalanan dengan Sastha mendapat tutor mengendarai kuda secara bebas oleh Bree. Mereka kadang mencuri untuk menyanggupi kebutuhan makan. Saat menyeberangi sungai di hutan kala malam, mereka merasa diikuti seekor kuda dan penunggangnya, bersamaan dengan itu, mereka dikejar singa. Singa itu mengejar mereka hingga kuda penguntit itu kini bersama dengan Bree dan Sastha. Akhirnya, mereka lolos dari kejaran dan mereka berdua, berkenalan dengan [[Aravis|Aravis Tarkheena]] dan Kuda yang Bisa Berbicara, [[Hwin]].
Aravis yang merupakan putri bangsawan Calormen, mengatakan bahwa ia kabur bersama Hwin karena ia dipaksa menikah oleh ayahnya dengan [[Ahostha|Ahostha Tarkaan]], penasihat [[Tisroc]] yang bengis dan kaya, saat ia ingin bunuh diri, Hwin mencegahnya dan memberikan solusi agar pergi ke Narnia. Kemudian, mereka berempat mendiskusikan bagaimana cara melewati rintangan tersulit, yaitu sungai besar yang ditengahi
Nasib Aravis, Bree, dan Hwin lebih baik. Aravis bertemu teman baiknya, [[Lasaraleen Tarkheena|Lasaraleen]] yang sangat feminim dan kaya. Lasaraleen membantu Aravis dan kedua kuda agar bisa sampai ke makam secepatnya. Saat mengendap keluar lewat istana Tisroc, mereka mencuridengar pembicaraan Ahostha, Tisroc, dan anak Tisroc, Rabadash. Rabadash meminta izin pada Tisroc agar melakukan penyerangan tiba-tiba ke Narnia sementara [[Peter Pevensie|Raja Agung Peter]] sedang memerangi raksasa di Utara. Akhirnya, mereka berempat kembali bersama dengan Sastha mengetahui berita penyerangan. Mereka berempat menyusuri pasir dan tebing hingga sampai ke seberang Sungai Winding Arrow yang berada jauh dari padang pasir. Namun perjalanan tidak lagi sama kala mereka di bukit Archenland, mereka melihat pasukan Calormen. Lalu mereka dikejar oleh seekor singa lagi hingga akibatnya Aravis cedera dan mereka bisa istirahat di rumah Pertapa Perbatasan Selatan. Pertapa itu memercayakan Sastha untuk memberitahu soal penyerangan Calormen kepada Raja Lune, raja Archenland sekarang. Sastha berlari ke Anvard dan bertemu Raja. Akhirnya, Raja berterimakasih kepada Sastha dan menyiapkan perlindungan. Sementara itu, Sastha juga diemban tugas untuk menyampaikan penyerangan ke Narnia untuk membantu Archenland. Saat perjalanan, Sastha bertemu [[Aslan]] yang ternyata adalah singa yang selalu mengejar mereka agar perjalanan mereka bisa tepat pada waktunya. Sastha pergi ke Narnia dan menyampaikan ke seluruh rakyatnya. Istana [[Cair Paravel]] yang berisi Raja Edmund, Ratu Susan, dan [[Lucy Pevensie|Ratu Lucy]] segera mengadakan persiapan pula bersama Hewan-Hewan yang Bisa Berbicara. Dengan pertempuran itu, akhirnya pasukan Calormen bisa dikalahkan dengan sang pemimpin penyerangan, Rabadash, menjadi tawanan.
|