Kudeta Guatemala 1954: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 119:
Pasukan Castillo Armas yang berjumlah 480 orang terbagi menjadi empat tim, masing-masing terdiri dari 60 sampai 198 orang. Pada tanggal 15 Juni 1954, empat tim tersebut meninggalkan pangkalan mereka di Honduras dan [[El Salvador]], dan ditempatkan di berbagai kota tepat di luar perbatasan Guatemala. Pasukan terbesarnya menyerang kota pelabuhan Atlantik, Puerto Barrios, sementara yang lainnya menyerang kota-kota kecil [[Esquipulas]], [[Jutiapa]], dan [[Zacapa]].{{sfn|Cullather|2006|pp=87–89}} Rencana invasi tersebut langsung menghadapi kesulitan; 60 pasukan ditangkap oleh kepolisian El Salvador sebelum mencapai perbatasan.{{sfn|Cullather|2006|pp=87–89}} Pada pukul 8:20 tanggal 18 Juni 1954, Castillo Armas memimpin pasukannya melintasi perbatasan. Pesawat-pesawat Castillo Armas terbang di atas sebuah pawai pro-pemerintahan di ibu kota.{{sfn|Cullather|2006|pp=87–89}} Castillo Armas menuntut agar Árbenz menyerah.{{sfn|Immerman|1982|p=161}} Invasi tersebut menimbulkan kepanikan besar di ibu kota, yang dengan cepat mereda karena para pemberontak gagal untuk melakukan tindakan yang signifikan. Dikarenakan menipisnya persediaan dan kurangnya transportasi, pasukan Castillo Armas membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai sasaran-sasaran mereka, walaupun pesawat-pesawat mereka meledakkan sebuah jembatan pada tanggal 19 Juni.{{sfn|Cullather|2006|pp=87–89}}
 
Saat para pemberontak mencapai sasaran-sasaran mereka, mereka menghadapi hambatan-hambatan lainnya. Pasukan 122 orang yang menyerang Zacapa ditangkap dan dikalahkan oleh sebuah garnisun yang terdiri dari 30 prajurit Guatemala, dengan hanya 30 pemberontak yang melarikan diri dari kematian atau penangkapan.{{sfn|Cullather|2006|pp=90–93}} Pasukan yang menyerang Puerto Barrios dibekuk oleh kepolisian dan buruh-buruh galangan kapal bersenjata, sehingga beberapa pemberontak melarikan diri ke Honduras. Dalam upaya untuk meraih momentum, pesawat-pesawat pemberontak mencoba melancarkan serangan-serangan udara di ibukotaibu kota.{{sfn|Cullather|2006|pp=90–93}} Serangan-serangan tersebut menyebabkan kerusakan material yang kecil, namun memiliki dampak psikologis yang signifikan dan membuat beberapa warga sipil meyakini bahwa pasukan invasi lebih kuat ketimbang yang sebenarnya. Para pengebom pemberontak harus terbang dari ibu kota Nikaragua, [[Managua]]; akibatnya, mereka memiliki kapasitas muatan yang terbatas. Sebagian besar dari pesawat tersebut memakai dinamit atau [[bom Molotov]] sebagai pengganti bom, dengan tujuan untuk menghasilkan ledakan dengan kapasitas muatan yang lebih rendah.{{sfn|Immerman|1982|pp=166–167}} Pesawat-pesawat tersebut menyasar tempat penyimpanan amunisi, lapangan untuk parade, dan sasaran-sasaran lain yang terlihat.
 
Pada pagi tanggal 27 Juni 1954, sebuah pesawat [[Lockheed P-38 Lightning#Varian|Lockheed P-38M Lightning]] dari CIA menyerang [[Puerto San José]] dan menjatuhkan bom-bom [[napalm]] di atas kapal kargo Inggris, {{SS|Springfjord}}, yang dicarter kepada perusahaan AS [[W. R. Grace and Company#Perkapalan|W.R. Grace and Company Line]], dan berisi kopi dan kapas Guatemala.{{sfn|Gordon|1971}} Insiden tersebut membuat CIA harus mengeluarkan uang sebesar satu juta dolar AS sebagai bentuk ganti rugi.{{efn|{{Inflation|US|1000000|1954|fmt=eq|r=-5}}}}{{sfn|Immerman|1982|pp=166–167}} Pada tanggal 22 Juni, pesawat pemberontak lainnya mengebom kota Honduras [[San Pedro de Copán]]; John Dulles mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan oleh angkatan udara Guatemala, sehingga ia dapat menghindari dampak diplomatik.{{sfn|Gleijeses|1991|p=340}} Sejumlah pesawat pengebom yang dimiliki pemberontak mulai ditembak jatuh oleh tentara Guatemala dalam waktu beberapa hari, sehingga Castillo Armas meminta lebih dari CIA. Eisenhower dengan cepat menyepakati penyediaan pesawat-pesawat tambahan, sehingga memperkuat pasukan pemberontak.{{sfn|Immerman|1982|pp=168–169}} [[William Pawley]] memiliki peranan yang genting dalam pengiriman pesawat-pesawat tersebut.{{sfn|Holland|2005|pp=58–61}}
Baris 142:
Pada masa tersebut, Castillo Armas telah memperkuat serangan-seranagn udaranya dengan pesawat-pesawat tambahan yang telah disetujui oleh Eisenhower. Mereka kurang berhasil dari segi material; bom-bom mereka merupakan hasil surplus dari Perang Dunia II dan tidak berhasil meledak. Meskipun begitu, serangan tersebut memiliki dampak psikologis yang signifikan.{{sfn|Cullather|2006|pp=98–100}} Pada tanggal 25 Juni, pada hari yang sama ketika ia menerima ultimatum dari angkatan darat, Árbenz mendengar kabar bahwa Castillo Armas telah berhasil memperoleh satu-satunya kemenangan militernya dengan mengalahkan garnisun Guatemala di [[Chiquimula]].{{sfn|Gleijeses|1991|pp=330–335}} Sejarawan Piero Gleijeses menyatakan bahwa perwira-perwira angkatan darat Guatemala akan tetap setia kepada Árbenz jika AS tidak turut campur karena mereka merasa lebih waspada dengan Castillo Armas dan juga memiliki memiliki pandangan nasionalis yang kuat, walaupun tidak semuanya mendukung Árbenz secara penuh. Mereka berkeyakinan bahwa AS akan turut campur secara militer, yang akan berujung pada sebuah pertempuran yang tak dapat mereka menangkan.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=330–335}}
 
Pada malam 25 Juni, Árbenz mengadakan sebuah pertemuan dengan pemimpin-pemimpin senior di pemerintahan, partai politik, dan serikat buruh. Kolonel Díaz juga hadir. Presiden berkata kepada mereka bahwa tentara di Zacapa telah membangkang, dan penduduk sipil perlu dipersenjatai untuk mempertahankan negara. Díaz tidak menolak, dan serikat-serikat buruh menyatakan akan mengerahkan beberapa ribu pasukan. Saat pasukan ini dikerahkan pada keesokan harinya, hanya ratusan yang hadir. Warga sipil di ibukotaibu kota pernah ikut serta dalam Revolusi Guatemala sebanyak dua kali—pada saat [[Revolusi Guatemala#Revolusi Oktober|pemberontakan rakyat tahun 1944]], dan selama [[Revolusi Guatemala#Upaya kudeta 1949|upaya kudeta tahun 1949]]—tetapi kali ini angkatan darat merasa terintimidasi oleh Amerika Serikat, sehingga mereka menolak untuk bertempur. Para anggota serikut buruh enggan bertempur melawan upaya kudeta dan militer mereka sendiri.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=342–345}}{{sfn|Cullather|2006|pp=100–101}} Akibatnya, Díaz mengingkari dukungannya kepada Presiden, dan mulai berencana untuk menggulingkan Árbenz dengan bantuan dari para perwira senior lainnya. Mereka memberitahukan rencana tersebut kepada Peurifoy dan memintanya untuk menghentikan serangan; sebagai gantinya, Árbenz akan mengundurkan diri. Peurifoy menjanjikan gencatan senjata, dan para perwira senior lalu mendatangi Árbenz dan memberitahukannya soal keputusan mereka. Árbenz merasa lelah dan ia ingin mempertahankan paling tidak salah satu reformasi demokratis yang telah ia canangkan, sehingga ia setuju dengan keputusan tersebut. Setelah memberitahukan kepada kabinet perihal keputusannya, ia meninggalkan istana presiden pada pukul 20.00 tanggal 27 Juni 1954 dan telah merekam pidato pengunduran diri yang disiarkan sejam kemudian. Dalam pidato tersebut, ia menyatakan bahwa ia mengundurkan diri dalam rangka untuk menghilangkan "dalih serangan", dan ia menyatakan harapannya agar hal-hal yang telah dicapai oleh Revolusi Oktober tahun 1944 akan tetap dipertahankan.{{sfn|Gleijeses|1991|pp=345–349}} Ia lalu mendatangi [[daftar misi diplomatik Meksiko|Kedutaan Besar Meksiko]] untuk meminta suaka politik.{{sfn|Schlesinger|Kinzer|1999|p=201}} Dua bulan kemudian, ia diperbolehkan keluar dari negara tersebut dan pergi ke pengasingan di Meksiko.{{sfn|Gleijeses|1991|p=390}} Sekitar 120 orang yang terdiri dari loyalis Árbenz atau kaum komunis juga diizinkan untuk pergi, dan rencana pembunuhan yang dirumuskan oleh CIA sama sekali tidak diberlakukan.{{sfn|Haines|1995|pp=8–9}}
 
=== Pemerintahan militer ===