Nimrud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 51:
 
== Sejarah ==
Raja Asyur [[Salmaneser I]] (1274 SM – 1245 SM) membangun Kalhu (Kalah/Nimrud) selama masa [[Kekaisaran Asyur Pertengahan]]. Namun, kota kuno [[Assur]] tetap menjadi ibukotaibu kota Asyur, sejak kira-kira 3500 SM.
 
Sejumlah sejarawan seperti [[:en:Julian Jaynes|Julian Jaynes]], percaya bahwa tokoh Alkitab [[Nimrod]] (yang namanya berabad-abad kemudian dipakai oleh orang Arab untuk menamai kota ini) diilhami oleh tindakan raja Asyur sesungguhnya [[:en:Tukulti-Ninurta I|Tukulti-Ninurta I]] (1244-1207 SM), putra Salmaneser I, dan seorang penakluk kuat. Yang lain percaya nama itu diturunkan dari dewa Asyur [[:en:Ninurta|Ninurta]], yang mempunyai pusat pemujaan utama di Kalhu /Nimrud.<ref>Julian Jaynes (2000). The Origin of Consciousness in the Breakdown of the Bicameral Mind. Mariner Books. Retrieved 2013-06-16.</ref>
 
Kota ini menjadi terkenal setelah raja [[Ashurnasirpal II]] dari [[Kekaisaran Asyur Baru]] (883 SM - 859 SM) menjadikannya ibukotaibu kota menggantikan [[Ashur]]. Ia membangun istana dan kuil-kuil besar di kota yang kemudian menjadi reruntuhan selama Zaman Kegelapan dari pertengahan abad ke-11 sampai pertengahan abad ke-10 SM.
[[Berkas:Geflügelter Loewe Nimrud -865-860 (cropped).JPG|jmpl|kiri|lurus|Sebuah [[lamassu]] di [[British Museum]]]]
Upacara pembukaan dengan keramaian dan perjamuan mewah pada tahun 879&nbsp;SM dituliskan pada suatu prasasti yang ditemukan pada ekskavasi arkeologi. Kota ini dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk dan juga mempunyai [[kebun raya]] dan [[kebun binatang]]. Putranya, [[Salmaneser III]] (858–824&nbsp;SM), membangun monumen yang dikenal sebagai [[Ziggurat]] Raksasa, dan sebuah kuil yang berhubungan.
 
Kalhu menjadi ibukotaibu kota [[Kekaisaran Asyur]] pada masa pemerintahan [[Shamshi-Adad V]] (822-811 SM), [[Adad-nirari III]] (810-782 SM), Ratu [[Semiramis]] (810-806 SM), [[Adad-nirari III]] (806-782 SM), [[Salmaneser IV]] (782 - 773 SM), [[Ashur-dan III]] (772-755 SM), [[Ashur-nirari V]] (754-746 SM), [[Tiglat-Pileser III]] (745-727 SM) dan [[Salmaneser V]] (726-723 SM). [[Tiglat-Pileser III]] secara khusus mendirikan banyak bangunan di kota dan juga memperkenalkan bahasa Aram timur sebagai ''lingua franca'' di seluruh kekaisaran.
 
Namun pada tahun 706&nbsp;SM [[Sargon II]] (722-705 SM) memindahkan ibukotaibu kota kekaisaran ke [[Dur-Sharrukin|Dur Sharrukin]], dan setelah kematianya, [[Sanherib]] (705-681 SM) memindahkannya ke [[Niniwe]]. Kota ini tetap menjadi kota besar dan tempat kediaman raja sampai dihancurkan sebagian besar pada waktunya jatuhnya kekaisaran Asyur di tangan pasukan gabungan bekas bangsa taklukannya termasuk orang [[Babel]], [[Kasdim]], [[Madai]], [[Persia]], [[Skit]] dan [[Kimeria]] (antara 616 SM dan 605 SM).
 
[[Kegubernuran Ninawa]] di mana reruntuhan Nimrud ditemukan, masih menjadi pusat populasi penduduk asli Asyur di Irak yang sekarang seluruhnya adalah orang [[Kristen]] ber[[bahasa Aram]] timur, sampai hari ini.