Salayo, Kubung, Solok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 14:
Nagari Selayo merupakan bagian dari Alam Minangkabau yang secara adat merupakan "Ekor Luhak Kepala Rantau". Asal-usul nama Nagari Selayo berasal dari kata ''salah iyo'' yang berarti "salah ya" dipakai dalam percakapan ninik mamak dalam menentukan daerah-daerah yang akan dibangun sebagai nagari. Dari percakapan ninik mmak tadi, maka daerah ini dinamakan Salayo atau Selayo. Beberapa pendapat yang lain mengatakan bahwa Selayo berasal dari nama tanaman yang disebut "selayu", yaitu sejenis tanaman rawa. tanaman ini dahulunya banyak terdapat di sini sehingga daerah ini dinamakan Selayo.
 
Nagari Selayo merupakan salah satu dari delapan nagari yang terdapat di Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Posisi Nagari Selayo berada persis di tengah-tengah Kecamatan Kubung, sehingga kemudian dijadikan sebagai pusat Kecamatan Kubung. Pusat Nagari Selayo berjarak 3 Km dari pusat Kota Solok, 21 Km dari Arosuka, ibukotaibu kota Kabupaten Solok, dan 57 Km dari Kota Padang, ibukotaibu kota Provinsi Sumatra Barat. Luas Nagari Selayo adalah 21,44 Km<sup>2</sup>. Terletak pada ketinggian 390-550 m dari permukaan laut dengan curah hujan 2141 mm per tahun dan rata-rata hari hujannya 145,1 hari per tahun
 
Untuk mencapai Nagari Selayo dari Padang atau dari Solok tidaklah sulit, karena Nagari Selayo dilalui oleh jalan lintas yang menghubungkan kota-kota tersebut. Bahkan Nagari Selayo juga dilalui oleh kendaraan dari Padang yang hendak menuju Jambi, Palembang, Lampung, Riau Selatan, Jakarta, dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Kondisi ini menyebabkan sarana transportasi yang ada di Nagari Selayo relatif baik dan sangat lancar. Dari Kota Solok banyak sekali Angkutan Kota (angkot) dan bendi yang menuju Selayo, di samping becak dan ojek yang akhir-akhir ini sangat menjamur di Solok.