Aswatama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 27:
== Masa muda dan pendidikan ==
Aswatama merupakan putra dari pasangan Bagawan [[Drona]] dengan Krepi, adik [[Krepa]] (pendeta agung [[Hastinapura]] pada masa pemerintahan para raja [[Dinasti Kuru]]). Saat kecil ia hidup miskin,
Dalam rangka menyelesaikan pendidikan para pangeran Kuru, Drona memerintahkan para [[Korawa]] untuk melakukan tugas akhir, yaitu mengalahkan [[Drupada]], Raja [[Panchala]], dan membawanya hidup-hidup ke hadapan Drona. Setelah para Korawa gagal melaksanakan tugasnya, Drona mengutus Arjuna dan saudara-saudaranya untuk menunaikan tugas tersebut. Arjuna berhasil membawa Drupada ke hadapan Drona. Drona menjelaskan bahwa dendamnya kepada Drupada telah berakhir pada saat itu juga. Ia juga membagi kerajaan Panchala menjadi dua wilayah, dan mengangkat Aswatama sebagai raja di sebagian wilayah Panchala tersebut.
Baris 33:
== Pertempuran di Kurukshetra ==
[[Berkas:Narada and Vyasa came to stop Brahmasironamakastra used by Aswatthama and Arjuna.jpg|ka|jmpl|[[Narada]] dan [[Byasa]] menghentikan senjata brahmastra yang dilepaskan [[Arjuna]] dan Aswatama, serta melerai mereka berdua.]]
Saat perang di antara [[Pandawa]] dan [[Korawa]] meletus, Aswatama memihak kepada Korawa. Keputusannya memaksa Drona untuk bergabung dengan Korawa. Untuk membangkitkan semangat pasukan [[Korawa]] setelah dipukul mundur, ia memanggil senjata Narayanastra yang dahsyat. Mengetahui hal tersebut, [[Kresna]] membuat sebuah taktik dan karenanya senjata itu berhasil diatasi. Ia juga memanggil senjata Agneyastra untuk menyerang [[Arjuna]],
Kabar angin yang salah mengenai kematiannya dalam [[perang di Kurukshetra]] membuat ayahnya meninggal di tangan pangeran [[Drestadyumna]] dari [[kerajaan Panchala]]. Aswatama yang menaruh dendam mendapat izin dari [[Duryodana]] untuk membunuh Drestadyumna secara brutal setelah perang berakhir secara resmi. Saat akhir peperangan, Aswatama berjanji kepada Duryodana bahwa ia akan membunuh [[Pandawa]], dan menyerang kemah Pandawa saat tengah malam,
[[Pandawa]] yang marah dengan perbuatan tersebut memburu Aswatama dan akhirnya ia bertarung dengan [[Arjuna]]. Saat pertarungan, Aswatama memanggil senjata Brahmastra, yang dulu ingin ditukar dengan cakra milik [[Kresna]] namun tidak berhasil. Dengan senjata itu ia menyerang Arjuna dan Arjuna membalasnya dengan mengeluarkan senjata yang sama. Takut akan kehancuran dunia, Bhagawan [[Byasa]] menyuruh agar kedua kesatria tersebut menarik senjatanya kembali. Sementara [[Arjuna]] berhasil melakukannya, Aswatama yang belum diberi pengetahuan untuk menarik Brahmastra diberi pilihan agar senjata menyerang target lain untuk dihancurkan. Dengan rasa dendam, Aswatama mengarahkan senjata menuju rahim para wanita di keluarga [[Pandawa]]. Di antara mereka adalah [[Utari]], menantu Arjuna.
Baris 41:
== Kutukan bagi Aswatama ==
Setelah Aswatama mengarahkan Brahmastra menuju perut Utari yang sedang mengandung, senjata itu berhasil membakar janin Utari,
== Aswatama dalam pewayangan Jawa ==
|