Bahasa Bali: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 103:
=== Alofon ===
 
Sebuah ciri khas dan menjadi keistimewaan bahasa Bali ialah bahwa fonem eksplosif tak bersuara /t/ dilafazkan sebagai [t] pada posisi akhir, namuntetapi pada posisi awal dan tengah dilafazkan sebagai [ʈ] (t retrofleks).
 
Vokal /a/ pada posisi akhir terbuka dilafazkan sebagai [ĕ]. Misalkan kata [[Kuta]], nama pantai termashyur di Bali, dilafazkan sebagai [k'uʈĕ].
Baris 229:
 
=== Konsep geografis ===
Berbeda dengan banyak suku bangsa di dunia, namuntetapi masih mirip dengan suku bangsa penutur bahasa Austronesia lainnya, orang Bali dalam menentukan arah berorientasi bukan pada arah [[mata angin]] yang pasti namun pada letak kawasan geografis, pada kasus Bali ini pada letak gunung dan laut. Oleh karena itu arah mata angin bisa berubah-ubah sesuai tempatnya.
 
Kaja berarti arah menuju gunung. Oleh karena itu, terjemahan istilah 'kaja' dalam Bahasa Melayu adalah 'Utara' untuk masyarakat Bali Selatan, sementara terjemahannya untuk masyarakat Bali Utara, khususnya Buleleng, adalah 'Selatan'.