Bau, Malaysia: Perbedaan antara revisi

[[Emas]] mulai ditambang di Bau pada tahun [[1840-an]]. Emas itu ditemukan oleh [[Tionghoa-Malaysia|orang Tionghoa]] dari [[Pangkalan Tebang]].<ref name="Kaur">Kaur, Amarjit (Februari 1995) "The Babbling Brookes: Economic Change in Sarawak 1841-1941" ''Modern Asian Studies'' 29(1): pp. 65-109, p.73</ref> Setelah pemberontakan Tionghoa pada tahun [[1857]],<ref>Chew, Daniel (1990) ''Chinese Pioneers on the Sarawak Frontier 1841-1941'' Oxford University Press, Singapore, ISBN 0-19-588915-0</ref> pertambangan itu diambil alih secara bertahap oleh The Borneo Company dengan sindikat Tionghoa terakhir diambil alih pada tahun [[1884]].<ref name="Kaur"/> Pada tahun 1898, The Borneo Company memperkenalkan proses sianida untuk mengekstraksi emas,<ref name="Kaur"/> yang menimbulkan pencemaran lingkungan. Pertambangan tersebut ditutup pada tahun [[1921]] karena mineral yang mudah diambil telah keluar semuanya.<ref>Lucas, N. A. (1949) "The Production of Gold in Sarawak", ''Sarawak Gazette'' 1 Februari 1949</ref> Namun, selama [[Depresi Besar]], penambang Tionghoa terus menjalankan aktivitas.<ref>Wilford, G. E. (1962) "The Bau Goldfield", ''Sarawak Gazette'' 30 April 1962</ref> Pertambangan itu dibuka kembali pada akhir tahun [[1970-an] ketika harga emas membumbung, namuntetapi ditutup lagi pada tahun [[1997]] pada saat [[krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] merebak.<ref>Staff (2000) "Gold Mining in Sarawak Loses Shine for Now" ''Bernama, the Malaysian National News Agency'' 10 Desember 2000</ref> Namun, pada tahun [[2002]], Preston Resources mulai mengembangkan operasi tambang yang dahulu dipegang oleh Oriental Peninsula Gold.<ref name="Preston"/> Pada tahun [[2006]], Zedex Minerals membeli kepentingan pengendalian.<ref>Bromby, Robin (2006) "Finance: Pure Speculation: Burston to test his mettle in magnetite" ''Weekend Australian'' 1 Juli 2006, p. 37</ref>