Herakleitos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 14:
|school_tradition = Tidak termasuk ke dalam aliran filsafat manapun
}}
'''Herakleitos''' '''dari Efesus''' ([[Bahasa Yunani|Yunani]]: Ἡράκλειτος ὁ Ἐφέσιος, ''Hērákleitos ho Ephésios'') adalah seorang [[filsuf]] [[Filsafat Yunani kuno|Yunani Kuno]] [[Filsafat pra-Sokrates|pra-Sokratik]] yang tidak tergolong mazhab apapun,<ref name="Bertens"/> meski dapat digolongkan lewat asal munculnya sebagai pemikir mazhab Ionia atau filsuf yang muncul di wilayah Asia Minor (termasuk [[Thales]], [[Anaximandros]], [[Anaximenes]], dan [[Xenophanes]]).<ref>{{Cite book|title=The Presocratic Philosophers: A Critical History with a Selection of Texts|last=Kirk|first=G.S.|last2=Raven|first2=J.E.|publisher=Cambridge University Press|year=1957|isbn=|location=Cambridge|pages=182-215}}</ref> Di dalam tulisan-tulisannya,ia justru mengkritik dan mencela para filsuf dan tokoh-tokoh terkenal, seperti [[Homeros]], [[Arkhilokhos]], [[Hesiodos]], [[Phythagoras]], [[Xenophanes]], dan [[Hekataios]].<ref name="Bertens"/><ref name="Ancient"/><ref name="Praja"/> Meskipun ia berbalik dari ajaran filsafat yang umum pada zamannya, namuntetapi bukan berarti ia sama sekali tidak dipengaruhi oleh filsuf-filsuf itu.<ref name="Bertens"/><ref name="Praja">{{Cite book|title=Aliran-Aliran Filsafat dan Etika|last=Praja|first=Juhaya|publisher=Kencana|year=2005|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref>
 
Herakleitos diketahui menulis satu buku, namuntetapi telah hilang.<ref name="Bertens">{{Cite book|title=Sejarah Filsafat Yunani|last=Bertens|first=Kees|publisher=Kanisius|year=1990|isbn=|location=Yogyakarta|pages=}}</ref> Yang tersimpan hingga kini hanya 130 fragmen yang terdiri dari pepatah-pepatah pendek yang seringkali tidak jelas artinya.<ref name="Bertens"/><ref name="Cambridge">{{Cite book|title=The Cambridge History of Greek and Roman Political Thought|last=Raaflaub|first=Kurt|publisher=Cambridge University Press|year=2007|isbn=|editor-last=Rowe|editor-first=Christopher|location=Cambridge|pages=23-59|chapter=Poets, lawgivers, and the beginnings of political reflection|editor-last2=Schofield|editor-first2=Malcolm}}</ref> Pemikiran filsafatnya memang tidak mudah dimengerti sehingga ia dijuluki "si gelap" (dalam bahasa [[Inggris]] ''the obscure'').<ref name="Bertens"/><ref name="Ancient">{{Cite book|title=The Blackwell Guide to Ancient Philosophy|last=McKirahan|first=Richard|publisher=Blackwell Publishing|year=2003|isbn=978-0-631-22215-6|editor-last=Shields|editor-first=Christopher|location=MA/Oxford/Victoria|pages=|chapter=Presocratic Philosophy}}</ref><ref name="Hussey">{{Cite book|title=The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy|last=Hussey|first=Edward|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn=|editor-last=Long|editor-first=A.A.|location=London|pages=88-112|chapter=Heraclitus}}</ref>
 
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Efez agora odeon prytaneion RB.jpg|ka|jmpl|Efesus di Asia Kecil, tempat kelahiran Herakleitos]]
Herakleitos diketahui berasal dari [[Efesus]] di [[Asia Kecil]].<ref name="Bertens"/> Ia hidup di sekitar abad ke-5 SM (sekitar 540-480 SM).<ref name="Ancient"/><ref name="Praja"/><ref name="Simon">{{Cite book|title=Petualangan Intelektual|last=Tjahjadi|first=Simon|publisher=Kanisius|year=2004|isbn=|location=Yogyakarta|pages=}}</ref> Keterangan [[Diogenes Laertius]] juga menyebutkan Herakleitos lahir sekitar 540 sebelum masehi pada keluarga [[Aristokrasi (kelas)|aristokrat]] di Efesus, namuntetapi nantinya meninggalkan kehidupan politik dan [[Turun takhta|mengabdikasikan]] hak kekuasaan yang diwariskan padanya ke saudara lelakinya.<ref>{{Cite book|title=A Presocratics Reader: Selected Fragments and Testimonia|last=Curd|first=Patricia|publisher=Hackett Publishing Company|year=2011|isbn=978-1-60384-598-4|edition=2nd|location=Indianapolis/Cambridge|pages=39-54}}</ref> Herakleitos hidup sezaman dengan Pythagoras dan Xenophanes, namuntetapi ia berusia lebih muda daripada keduanya.<ref name="Bertens"/> Akan tetapi, Herakleitos lebih tua usianya dari [[Parmenides]] sebab ia dikritik oleh filsuf tersebut.<ref name="Bertens"/>
 
Selain berasal dari keluarga terhormat di Efesus, tidak ada informasi lain yang kredibel mengenai riwayat hidup Herakleitos mengingat hampir semua sumber mengenai kehidupannya adalah anekdot yang tidak otentik, diimajinasikan atau dibuat si pengarang anekdot berdasarkan pemikiran Herakleitos.<ref name="Praja"/><ref name="Ted">{{Cite book|title=The Oxford Companion to Philosophy|last=|first=|publisher=Oxford University Press|year=2005|isbn=|editor-last=Honderich|editor-first=Ted|edition=New|location=Oxford/New York|pages=378}}{{en}}Ted Honderich (ed.). 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford, New York: Oxford University Press.</ref><ref>{{Cite book|title=Philosophy Before Socrates|last=McKirahan|first=Richard|publisher=Hackett Publishing Company|year=2010|isbn=978-1-60384-602-8|location=Indianapolis/Cambridge|pages=112-144}}</ref> Tidak ada sumber yang menyebutkan bahwa ia pernah meninggalkan kota asalnya, yang pada waktu itu merupakan bagian dari kekaisaran [[Persia]].<ref name="Ted"/>
Baris 33:
Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu dibayangkan Herakleitos dengan dua cara:
* Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir.<ref name="Bertens"/> "Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama," demikian kata Herakleitos.<ref name="Bertens"/><ref name="Praja"/><ref name="Simon"/> Maksudnya di sini, air sungai selalu bergerak sehingga tidak pernah seseorang turun di air sungai yang sama dengan yang sebelumnya.<ref name="Bertens"/><ref name="Simon"/>
* Kedua, ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api.<ref name="Bertens"/> Maksud api di sini lain dengan konsep [[mazhab Miletos]] yang menjadikan air atau udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Bertens"/> Bagi Herakleitos, api bukanlah zat yang dapat menerangkan perubahan-perubahan segala sesuatu, melainkan melambangkan gerak perubahan itu sendiri.<ref name="Bertens"/> Api senantiasa mengubah apa saja yang dibakarnya menjadi abu dan asap, namuntetapi api tetaplah api yang sama.<ref name="Bertens"/> Karena itu, api cocok untuk melambangkan kesatuan dalam perubahan.<ref name="Bertens"/>
 
=== ''Logos'' ===
Segala sesuatu yang terus berubah di alam semesta dapat berjalan dengan teratur karena adanya ''logos''.<ref name="Ancient"/><ref name="Praja"/><ref name="Simon"/> Pandangan tentang ''logos'' di sini tidak boleh disamakan begitu saja dengan konsep ''logos'' pada [[mazhab Stoa]].<ref name="Bertens"/> ''Logos'' adalah rasio yang menjadi hukum yang menguasai segala-galanya dan menggerakkan segala sesuatu, termasuk manusia.<ref name="Bertens"/><ref name="Praja"/> ''Logos'' juga dipahami sebagai sesuatu yang material, namuntetapi sekaligus melampaui materi yang biasa.<ref name="Bertens"/> Hal ini disebabkan pada masa itu, belum ada filsuf yang mampu memisahkan antara yang rohani dan yang materi.<ref name="Bertens"/>
 
=== Segala Sesuatu Berlawanan ===
Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang berlawanan.<ref name="Bertens"/><ref name="Simon"/> Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan.<ref name="Bertens"/><ref name="Simon"/> Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan yang banyak adalah satu.'<ref name="Bertens"/><ref name="Hussey"/> [[Anaximenes]] juga memiliki pandangan seperti ini, namuntetapi perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan Herakleitos menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip keadilan.<ref name="Bertens"/> Kita tidak akan bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa kita mengetahui apa itu 'malam'.<ref name="Bertens"/><ref name="Hussey"/><ref name="Simon"/> Kita tidak akan mengetahui apa itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'.<ref name="Simon"/> Kesehatan juga dihargai karena ada penyakit.<ref name="Bertens"/> Demikianlah dari hubungan pertentangan seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun.<ref name="Simon"/> Herakleitos menegaskan prinsip ini di dalam kalimat yang terkenal: "Perang adalah bapak segala sesuatu."<ref name="Bertens"/><ref name="Simon"/> Perang yang dimaksud di sini adalah pertentangan.<ref name="Bertens"/><ref name="Simon"/>
 
Melalui ajaran tentang hal-hal yang bertentangan tetapi disatukan oleh ''logos'', Herakleitos disebut sebagai filsuf dialektis yang pertama di dalam sejarah filsafat.<ref name="Simon"/>