Kontes Lagu Eurovision 1975: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 25:
'''[[Kontes Lagu Eurovision]] 1975''' adalah kontes Eurovision yang ke-20, diselenggarakan oleh [[Sveriges Radio|SR]] dan diadakan di [[Stockholm]], [[Swedia]]. Arena yang digunakan untuk acara ini adalah [[Stockholm International Fairs]] di [[Älvsjö]], daerah selatan [[Stockholm]]. Kemenangan [[ABBA]] dalam kontes tahun sebelumnya memberikan Swedia kesempatan menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Kontes ini dimenangkan [[Teach-In]], yang menyanyikan "[[Ding-A-Dong]]" dalam [[Bahasa Inggris]], mewakili [[Belanda]].
 
Laporan intelijen pada saat itu menunjukkan bahwa kontes ini berpeluang menjadi target serangan oleh [[Faksi Pasukan Merah]] yang menyebabkan panitia mengetatkan sistem keamanan. Kontes berlangsung dengan aman, namuntetapi terjadi serangan di kedutaan [[Jerman Barat]] di Stockholm sebulan kemudian.
 
Entri Portugal "[[Madrugada (lagu)|Madrugada]]" merupakan "perayaan" dari [[:en:Carnation Revolution|Revolusi Karnasi]], di mana entri Portugal tahun sebelumnya telah memainkan peran yang penting dalam revolusi ini, yaitu menjadi salah satu tanda untuk memulai revolusi tersebut. Menurut penulis dan sejarawan John Kennedy O'Connor dalam bukunya ''The Eurovision Song Contest - The Official History'', peserta dari Portugal dilarang untuk mengenakan seragam tentara Portugal dan membawa senapan ke atas panggung.<ref>O'Connor, John Kennedy. The Eurovision Song Contest - The Official History. Carlton Books, UK. 2007 ISBN 978-1-84442-994-3</ref> Beberapa peserta (khususnya Portugal dan Yugoslavia) memilih menyanyikan lagunya dalam Bahasa Inggris saat gladi bersih yang dinilai oleh para juri, namuntetapi dalam bahasa nasionalnya saat final. Peserta lainnya, seperti Belgia dan Jerman, memutuskan untuk menyanyikan lagunya dalam campuran bahasa Inggris dan bahasa nasional masing-masing.
 
Pada tahun ini sistem penilaian baru mulai diterapkan, yang masih digunakan sampai saat ini. Tiap juri memberikan 12 poin untuk lagu terbaik, 10 untuk terbaik kedua, kemudian 8 untuk terbaik ketiga, 7 untuk terbaik keempat, 6 untuk terbaik kelima dan seterusnya sampai lagu terbaik kesepuluh (menurut pendapat juri) menerima satu poin. Pembawa acara Karin Falck beberapa kali membingungkan sistem ini dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ''"Berapakah tujuh dalam bahasa Prancis?"'' Tidak seperti sekarang, poin tidak diberikan secara berurutan naik (dari 1 sampai 12), namuntetapi berdasarkan urutan tampil. Prosedur ini digunakan sampai [[Kontes Lagu Eurovision 1980|kontes tahun 1980]].
 
Yunani mengundurkan diri dari kontes ini, sebagai bentuk protes atas invasi [[Turki]] di [[Siprus]] tahun 1974. Walau demikian, tercipta rekor dengan 19 negara mengambil bagian.