Mobutu Sese Seko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k Sumber: fix template using AWB
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 38:
Maka dari itu pada tahun [[1977]] ia ditekan untuk memperbolehkan perusahaan-perusahaan Eropa berbisnis kembali di Zaire. Sadar bahwa pemerintahannya nyaris lumpuh, ia kemudian meminta bantuan [[Belgia]] untuk memerangi pemberontak di [[Provinsi]] [[Katanga]]. Beruntung, Mobutu masih bisa memepertahankan posisinya. Ia terpilih lagi menjadi presiden Republik Zaire.
 
Sayang, kedudukan yang ia raih justru menempatkannya ke lingkaran ''[[kleptokrasi]]''. Ia bekerja sedikit untuk negara namun mengeruk harta negara sebanyak-banyaknya. Pada tahun [[1984]], kekayaannya ditaksir mencapat empat miliar [[dollar]] [[Amerika Serikat]] {{fact}}. Uang itu disimpan di [[Swiss]]. Mobutu juga diketahui {{fact}} pernah mencarter pesawat [[Concorde]] dari [[Air France]], baik untuk perjalanan kenegaraan, dan terutama perjalanan pribadinya serta keluarga untuk berbelanja di Paris . Ia juga memiliki armada mobil [[Mercedes-Benz]] yang digunakannya untuk mengunjungi beberapa "istananya", ketika infrastruktur negara hampir hancur, dan rakyatnya kelaparan, ditambah lagi pegawai negeri yang tidak dibayar, menyuburkan praktik [[korupsi]] {{fact}}. Ia juga merupakan salah satu contoh nyata dari [[nepotisme]], dimana ia memberikan jabatan pemerintah dan militer kepada kerabat dekatnya dan sesama suku [[Ngbandi]]. Ia juga menjadikan puteranya, Nyiwa, menjadi "putra mahkota" untuk menggantikan dia sebagai presiden, namuntetapi, rencana ini berantakan akibat kematian Nyiwa akibat penyakit [[AIDS]] tahun 1994.
 
Memasuki dekade [[1990]]-an ekonomi Zaire tak kunjung membaik dan sejumlah perlawanan diarahkan kepadanya. Salah satu kelompok anti-Mobutu dari kalangan pemerintahan dipimpin oleh [[Laurent Monsengwo]] dan [[Etienne Tshisekedi]].
Baris 44:
Perlawanan ini membuat kesehatan Mobutu terganggu. Berkali-kali ia harus menjalani perawatan di Eropa. Di saat terlemah itulah kelompok [[Tutsi]] mulai menguasai wilayah timur [[Zaire]]. Kelompok Tutsi tak lain adalah oposan lama Mobutu. Perlawanan dilakukan karena Mobutu pernah memberi keleluasaan pada etnis Hutu utnuk melakukan genosida (pembunuhan massal) di [[Rwanda]] tahun [[1994]].
 
Kelompok Tutsi sendiri sempat terdesak keluar dari Zaire, namuntetapi bisa kembali bergerak ke negeri ini. Dari wilayah timur Zaire mereka lalu melakukan serangan ke wilayah barat melalui [[Kinshasa]] demi menggulingkan Mobutu. Serangan ini didukung Presiden Rwanda, [[Paul Kagame]].
 
Tanggal [[16 Mei]] [[1997]], kelompok pemberontak Tutsi dan kelompok lain anti-Mobutu berkoalisi membentuk Kelompok Pembebasan Demokrasi Kongo-Zaire. Mereka berhasil menguasai Kinshasha. [[Laurent-Désiré Kabila]] muncul sebagai presiden baru. Nama Zaire dikembalikan lagi menjadi [[Kongo]] atau [[Republik Demokrasi Kongo]]. Mobutu mengungsi ke [[Togo]]. Setelah itu tinggal di [[Rabat (Maroko)|Rabat]], [[Maroko]]. Pada tahun yang sama (1997) ia meninggal karena penyakit [[kanker prostat]] yang merupakan salah satu penyakit yang ia derita.