Rakai Kayuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 30:
Menurut [[prasasti Mantyasih]], raja sesudah Rakai Kayuwangi adalah [[Rakai Watuhumalang]]. Sementara itu, nama [[putra mahkota]] pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi adalah Rakai Hino Mpu Aku. Apakah Mpu Aku identik dengan [[Rakai Watuhumalang]] tidak diketahui dengan pasti.
 
Sementara itu, ditemukan nama Sang Watuhumalang Mpu Teguh dalam prasasti Panunggalan tahun [[896]], namuntetapi bergelar [[haji]] (raja bawahan), bukan [[maharaja]]. Apakah [[Rakai Watuhumalang]] sama dengan Haji Watuhumalang juga tidak dapat dipastikan.
 
Muncul pula [[prasasti Munggu Antan]] tahun [[887]] atas nama Maharaja Rakai Gurunwangi dan prasasti Poh Dulur tahun [[890]] atas nama Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra. Keduanya tidak terdapat dalam daftar raja [[prasasti Mantyasih]]. Mungkin saat itu telah terjadi perpecahan sehingga Rakai Kayuwangi bukanlah satu-satunya [[maharaja]] [[Medang]].