Rohaniwan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 9:
Ada perbedaan yang penting antara rohaniwan dengan [[teologi|teolog]]. Rohaniwan mempunyai tugas-tugas yang disebutkan di atas, sementara teolog adalah sarjana di bidang agama dan teologi, dan tidak dengan sendirinya berarti rohaniwan/rohaniawan. Seorang awam dapat menjadi teolog dan juga sekaligus menjadi seorang rohaniwan/rohaniawan. Memang, kedua bidang ini, dapat pula saling bertumpang tindih sehingga kadang kala tidak jelas. Dalam beberapa denominasi atau agama, status rohaniwan hanya diberikan kepada laki-laki, sementara beberapa agama lain yang lainnya mengakui pula perempuan sebagai rohaniwan (atau rohaniwati).
 
Di banyak negara rohaniwan mendapatkan perlindungan hukum khusus. Dalam kasus-kasus tertentu mereka dibiayai (atau sebagian dibiayai) oleh negara, namuntetapi umumnya mereka didukung melalui sumbangan-sumbangan masing-masing anggota kelompok keagamaannya.
 
Dalam [[agama Kristen]], jabatan rohaniwan dapat mengambil bentuk berbagai posisi resmi maupun tidak resmi, termasuk [[diakon]], [[imam (Kristen)|imam]], viskaris, [[uskup]] (atau bishop), [[pendeta (Kristen)|pendeta]], dll. Dalam [[agama Islam]], pemimpin agama biasanya dikenal sebagai [[imam (Islam)|imam]] atau [[ayatullah]] atau [[Khalifatullah]].
 
== Rohaniwan Kristen ==
Pada umumnya, rohaniwan Kristen [[penahbisan|ditahbiskan]]. Artinya, mereka dipisahkan untuk tugas-tugas keagamaan khusus dalam agamanya. Ada pula orang-orang lain yang tidak ditahbiskan ([[awam]]) yang membantu dalam tugas-tugas gerejawi secara umum saja, namuntetapi mereka tidak ditahbiskan, meskipun mereka mungkin membutuhkan persetujuan resmi dan/atau pendidikan resmi tertentu untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.
 
Jenis-jenis rohaniwan dibedakan dari jabatannya, termasuk jabatan-jabatan yang dikhususnya untuk dipegang oleh rohaniwan. Kardinal Katolik Roma, misalnya, boleh dikatakan adalah seorang rohaniwan, meskipun jabatan kardinal bukanlah suatu bentuk rohaniwan yang khas. Uskup agung bukanlah suatu jabatan rohaniwan yang khusus, melainkan semata-mata seorang uskup yang memiliki posisi khusus dengan wewenang yang khusus pula. Sementara itu, seorang pelayan pemuda atau direktur pendidikan agama di sebuah gereja tidak harus seorang rohaniwan, meskipun ada pula gereja-gereja tertentu yang mempekerjakan seorang pendeta dengan tugas khusus seperti itu.
Baris 149:
{{main|Imam (Islam)|Imam}}
 
[[Islam]] [[Sunni]] tidak mempunyai rohaniwan yang tetap. Istilah "[[imam (Islam)|imam]]" biasanya digunakan untuk merujuk kepada berbagai bentuk kepemimpinan agama, dari pemimpin sebuah kelompok ([[majelis taklim]]) hingga seorang ahli agama, namuntetapi semuanya itu tidak menuntut penahbisan.
 
Dalam Islam [[Syi'an]], istilah "[[imam (Islam)|imam]]" mempunyai arti yang lebih spesifik. Kata ini secara harafiah dalam bahasa Arab berarti "(yang berada) di depan dari". Hal ini menunjuk kepada peranan Imam dalam memimpin sembahyang sebagai orang yang berdiri ''di depan'' jemaah. [[Ulama]] adalah kelompok pakar Islam yang terutama mengabdikan dirinya dalam mempelajari dan menerapkan [[Syariah]] atau hukum-hukum Islam.