Salamon dari Hungaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 22:
| religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
}}
'''Salamon, '''juga''' Salomon''' ({{Lang-hu|Salamon}}; 1053 – 1087) merupakan seorang Raja Hongaria dari tahun 1063. Sebagai putra sulung [[András I dari Hongaria|András I]], ia dinobatkan sebagai raja seumur hidupnya pada tahun 1057 atau 1058. Namun, ia terpaksa melarikan diri dari Hongaria setelah pamandanya, Béla I, menumbangkan András pada tahun 1060. Dibantu oleh pasukan Jerman, Salamon kembali dan sekali lagi dinobatkan sebagai raja pada tahun 1063. Pada kesempatan ini ia menikahi [[Judit dari Swabia|Judit]], adinda [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci]]. Pada tahun berikutnya ia mencapai kesepakatan dengan sepupunya, ketiga putra Béla I. [[Géza I dari Hongaria|Géza]], [[László I dari Hongaria|László]] dan Lampert mengakui pemerintahan Salamon, namuntetapi dengan imbalan menerima sepertiga dari kerajaan tersebut sebagai kadipaten yang terpisah.
 
Pada tahun-tahun berikutnya, Salamon dan sepupunya bersama-sama berjuang melawan [[Bangsa Ceko|Ceko]], [[Cuman]] dan musuh-musuh kerajaan lainnya. Hubungan mereka memburuk pada awal 1070-an dan Géza memberontak terhadapnya. Salamon hanya bisa mempertahankan kekuasaannya di sebuah wilayah kecil di sepanjang perbatasan barat Hongaria setelah kekalahannya dalam Pertempuran Mogyoród pada tanggal 14 Maret 1074. Ia resmi turun takhta pada tahun 1081, namuntetapi ditangkap karena bersekongkol melawan saudara dan ahli waris Géza, László.
 
Salamon dibebaskan selama proses kanonisasi raja Hongaria pertama, [[István I dari Hongaria|István I]], pada tahun 1083. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali mahkotanya, Salamon bersekutu dengan [[Pecheneg]], namuntetapi Raja László mengalahkan pasukan penyerang mereka. Menurut sumber yang hampir sejaman, Salamon meninggal dalam serangan penjarahan di [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]]. Legenda kemudian mengatakan bahwa ia selamat dan meninggal sebagai pertapa suci di [[Pula]] (Kroasia).
 
== Kehidupan awal ==
Baris 36:
Menurut ''Kronik Piktum Hongaria'', sejarah dari abad ke-14:{{Quote|Because carnal love and ties of blood are wont to prove a hindrance to truthfulness, in King Andreas love for his son overcame justice, so that he broke the treaty of his promise, which in kings should not be; in the twelfth year of his reign, when he was worn out with age, he caused his son Salomon, who was still a child of five years, to be [[Anointing#Christian monarchy|anointed]] and crowned king over all Hungary. He pretended that he did this to prevent injury to his kingdom, for the [[Holy Roman Emperor|Emperor]] would not have given his daughter to his son Salomon unless he had crowned him. When therefore they sang at Salomon's coronation: "[[Book of Genesis|Be lord over thy brethren]]," and it was told to Duke Bela by an interpreter that the infant Salomon had been made king over him, he was greatly angered.''<ref name="The Hungarian Illuminated Chronicle p. 115">''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 64.91), p. 115.</ref>|text=Karena cinta jasmani dan ikatan darah biasa-biasa saja untuk membuktikan halangan terhadap kebenaran: Raja <span lang="hu">''András ''</span> senang agar putranya mengatasi keadilan, sehingga ia melanggar janji dari perjanjiannya, yang tidak seharusnya dilakukan raja; Pada tahun kedua belas masa pemerintahannya, ketika ia lelah dengan usia rentanya, ia menyebabkan putranya Salamon, yang masih bocah berusia lima tahun, untuk diurapi dan dimahkotai sebagai raja atas seluruh Hongaria. Ia berpura-pura melakukan ini untuk mencegah cidera ke kerajaannya, karena Kaisar tidak akan memberikan putrinya untuk putranya Salamon kecuali jika ia memahkotainya. Oleh karena itu, mereka bernyanyi saat penobatan Salamon: "[[Kitab Kejadian|Jadilah Tuan atas saudara-saudaramu]]," dan diberitahuka kepada Adipati Bela oleh seorang penerjemah bahwa Salamon telah dijadikan raja daripadanya, ia sangat marah.''<ref name="The Hungarian Illuminated Chronicle p. 115">''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 64.91), p. 115.</ref>}}
 
Menurut ''Kronik Piktum'', untuk mendapatkan suksesi Salamon, ayahandanya mengatur pertemuan dengan Adipati Béla di istana raja di [[Tiszavárkony]].{{sfn|Engel|2001|p=31}}{{sfn|Kontler|1999|p=60}} Raja mengusulkan agar saudaranya memilih antara mahkota dan pedang (yang merupakan simbol kekuatan kerajaan dan kadipaten, masing-masing), namuntetapi sebelumnya telah memerintahkan anak buahnya untuk membunuh sang adipati jika Béla memilih mahkota.{{sfn|Engel|2001|p=31}}{{sfn|Kontler|1999|p=60}}
 
Adipati, yang diberitahu oleh seorang punggawa tentang rencana raja tersebut, memilih mahkota, lalu meninggalkan Hongaria setelah pertemuan tersebut.{{sfn|Engel|2001|p=31}}{{sfn|Kontler|1999|p=60}} Ia mencari bantuan dari Adipati [[Bolesław II|Bolesław I]] dari Polandia dan kembali dengan bala bantuan Polandia.{{sfn|Bartl|Čičaj|Kohútova|Letz|2002|p=26}}{{sfn|Robinson|1999|p=35}} Béla muncul sebagai pemenang dalam perang sipil berikutnya, di mana ayahanda Salamon terluka parah dalam sebuah pertempuran.{{sfn|Robinson|1999|p=35}} Salamon dan ibundanya melarikan diri ke Kekaisaran Romawi Suci dan menetap di [[Melk]], Austria.{{sfn|Kristó|Makk|1996|p=87}}{{sfn|Robinson|1999|p=35}}{{sfn|Kontler|1999|p=61}}
Baris 44:
== Memerintah ==
[[Berkas:Solomon_and_Henry_IV_(Chronicon_Pictum_069).jpg|al=Solomon returns to Hungary|ka|jmpl|190x190px| Salamon, dibantu oleh [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci|Heinrich IV dari Jerman]], kembali ke Hongaria (dari ''Kronik Piktum'')]]
Disertai kembali ke Hongaria oleh pasukan Jerman, Salamon memasuki [[Székesfehérvár]] tanpa perlawanan.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Ia secara seremonial "dimahkotai raja dengan persetujuan dan aklamasi seluruh Hongaria"<ref name="Chronicon_69.97_117">''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 69.97), p. 117.</ref> pada bulan September tahun 1063, menurut ''Kronik Piktum''.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Sumber yang sama menambahkan bahwa raja Jerman "mendudukkan" Salamon "di atas takhta ayahandanya", namuntetapi tidak memintanya untuk bersumpah setia.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}{{Sfn|Bartl|Čičaj|Kohútova|Letz|2002}}{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Salamon menikahi adinda Heinrich IV, Judit{{Em dash}}yang berusia enam tahun lebih tua dari calon suaminya{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}{{Em dash}}juga terjadi pada kesempatan ini.{{Sfn|Robinson|1999}} Judit, bersama dengan ibu mertuanya, Anastasia, menjadi salah satu penasihat utama suaminya.{{Sfn|Makk|1994}}
 
Ketiga sepupu Salamon - Géza dan saudara-saudaranya - kembali setelah pasukan Jerman ditarik dari Hongaria.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Mereka tiba dengan bala bantuan Polandia dan Salamon mencari suaka di benteng [[Mosonmagyaróvár|Moson]] di perbatasan barat kerajaannya.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Para uskup Hongaria mulai menengahi di antara mereka untuk menghindari perang saudara baru.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}
 
Salamon dan sepupunya akhirnya mencapai kesepakatan, yang ditandatangani di [[Győr|Gyor,]] pada tanggal 20 Januari 1064.{{Sfn|Bartl|Čičaj|Kohútova|Letz|2002}} Géza dan saudara-saudaranya mengakui Salamon sebagai raja yang sah, dan Salamon memberi mereka satu-satunya kadipaten ayahanda mereka.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Sebagai bukti rekonsiliasi mereka, Adipati Géza menempatkan sebuah mahkota di kepala Salamon di katedral [[Pécs|Pech]] pada [[Paskah|hari minggu Paskah]].{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Hubungan mereka tetap tegang; ketika katedral terbakar pada malam berikutnya, mereka awalnya menuduh pembakaran tersebut satu sama lain.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Episode ini digambarkan dalam ''Kronik Piktum Hongaria'' sebagai berikut:{{Quote|[Sudden] flames seized that church and the palaces and all nearby buildings, and they collapsed in one devastating conflagration. Everyone was gripped with fear at the shock of the roaring flames and the terrible shattering of the bells as they fell from the towers; and none knew where to turn. The King and the Duke were in an amazed stupor; terrified by the suspicion of foul work, each went his separate way. In the morning they were apprised through faithful messengers that in truth there had not been on either side any evil intention of treachery, but that the fire had been happening of chance. The King and the Duke came together again in the goodness of peace.<ref>''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 70.99), p. 118.</ref>|text=[Tiba-tiba] api membakar gereja dan istana dan seluruh bangunan di dekatnya, dan mereka runtuh dalam satu ledakan besar yang menghancurkan. Semua orang tercengang ketakutan karena terguncangnya nyala api yan mengaum dan dentingan lonceng yang mengerikan saat mereka jatuh dari menara; dan tidak ada yang tahu ke mana harus berpaling. Raja dan Adipati terperanjat; Karena takut dicurigai melakukan perbuatan kotor, masing-masing berpisah. Di pagi hari mereka diberi tahu oleh para utusan yang setia bahwa sebenarnya tidak ada di pihak manapun niat jahat pengkhianatan, tapi bahwa kebakaran itu terjadi kebetulan. Raja dan Adipati berkumpul kembali dengan perdamaian.}}Raja dan sepupunya bekerja sama erat dalam periode antara tahun 1064 dan 1071.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Baik Salamon dan Géza, pada tahun 1065 atau 1066, hadir pada konsekrasi [[Ordo Santo Benediktus|Benediktin]] Biara Zselicszentjakab, yang didirikan oleh Otto dari Gyor, seorang partisan raja.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}{{Sfn|Engel|2001}} Mereka menyerang [[Bohemia]] bersama setelah [[Bangsa Ceko|Ceko]] menjarah wilayah [[Trenčín|Trencsén]] (kini Trenčín, Slowakia) pada tahun 1067.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Érszegi|Solymosi|1981}} Selama tahun berikutnya, suku-suku nomaden masuk ke [[Transilvania]] dan menjarah daerah, namuntetapi Salamon dan sepupunya mengarahkan mereka ke Kerlés (kini Chiraleş, Romania).{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Curta|2006}} Identifikasi para perampok tidak pasti: ''Annales Posonienses'' dan Simon dari Kéza menulis tentang Pecheneg, sejarah Hongaria abad ke-14 merujuk pada Cuman, dan sebuah sejarah Rusia menyebutkan Cuman dan Vlach.{{Sfn|Spinei|2009}}
[[Berkas:Vid_incites_Solomon_against_Géza_I_(Chronicon_Pictum_078).jpg|al=Solomon and Count Vid, Géza and the Byzantine envoys|kiri|jmpl|219x219px| Comte Vid menghasut Salamon melawan Adipati [[Géza I dari Hongaria|Géza]] yang menerima utusan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] di latar belakang (dari Kronik Piktum).]]
[[Berkas:Picta_Sal.jpg|al=Solomon and Géza at Niš|kiri|jmpl|190x190px| Salamon dan [[Géza I dari Hongaria|Géza]] menerima hadiah-hadiah dari penduduk setempat di [[Niš]] (dari Kronik Piktum).]]
Baris 72:
Heinrich IV menyerang Hongaria pada bulan Agustus.{{Sfn|Robinson|1999}} Ia berjalan sejauh Vác, tapi segera menarik diri dari Hongaria tanpa mengalahkan Géza.{{Sfn|Engel|2001}} Namun demikian, serangan Jerman memperkuat pemerintahan Salamon di wilayah dua bentengnya,{{Sfn|Robinson|1999}}{{Sfn|Engel|2001}} di mana ia terus menjalankan semua hak istimewa kerajaan, termasuk mencetak uang logam.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Ibunda dan istrinya meninggalkannya dan mengikuti Heinrich IV ke Jerman.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Menurut sejarah Berthold dari Reichenau:{{Quote|That summer [Henry IV] undertook an expedition into Hungary to help King Salomon, who also because of his insolent and shameful crimes had been deposed from his office by his father's brother'' (sic) ''and the other magnates of the kingdom, for whose counsels he cared little. [Henry IV], however, was able to achieve nothing of what he wished there, namely to restore Salomon. Finally, bringing back his sister, Queen Judith, the wife of Salomon, he returned home to [[Worms, Germany|Worms]]<ref>Berthold of Reichenau, ''Chronicle'' (Second Version) (year 1074), p. 131.</ref>|text=Musim panas itu [Heinrich IV] melakukan ekspedisi ke Hongaria untuk membantu Raja Salamon, yang juga karena kejahatannya yang kurang ajar dan memalukan telah digulingkan dari jabatannya oleh saudara ayahandanya'' (sic) ''dan beberapa magnat lain kerajaan, karena yang menasihatinya sedikit peduli. Bagaimanapun, [Heinrich IV], tidak dapat mencapai apapun yangia inginkan di sana, yaitu memulihkan Salamon. Akhirnya, membawa kembali saudarinya, Ratu Judit, istri Salamon, ia kembali ke [[Worms, Germany|Worms]]}}
[[Berkas:Denar_of_Solomon.jpg|al=Solomon's denar|kiri|jmpl|192x192px|Dinar Salamon.]]
Salamon berusaha meyakinkan [[Paus Gregorius VII]] untuk mendukungnya melawan Géza.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Namun, paus mengutuknya karena telah menerima kerajaannya "sebagai perdikan dari raja Jerman"<ref>''Pope Gregory VII's letter to King Solomon of Hungary, claiming suzerainty over that kingdom'', p. 48.</ref> dan mengklaim kekuasaan mutlak atas Hongaria.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Setelah itu dukungan Heinrich IV yang memungkinkan Salamon untuk menolak semua upaya Géza untuk mengambil Moson dan Pressburg.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Raja Jerman bahkan mengirim salah satu lawan utamanya, Uskup Burchard II dari Halberstadt, ke pengasingan ke Salamon pada bulan Juni 1076.{{Sfn|Robinson|1999}} Istri Salamon, Ratu Judit, yang baru saja akan kembali ke suaminya, berusaha membawa seorang uskup yang dipenjara ke Hongaria, namuntetapi sang uskup berhasil melarikan diri.{{Sfn|Robinson|1999}}
 
Géza memutuskan untuk memulai negosiasi baru dengan Salamon.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Namun, ia meninggal pada tanggal 5 April 1077 dan partisannya memproklamirkan saudaranya, László, raja.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Raja baru menduduki Moson pada tahun 1079, dengan demikian Salamon hanya dapat mempertahankan Pressburg.{{Sfn|Érszegi|Solymosi|1981}} Pada tahun 1080{{Sfn|Érszegi|Solymosi|1981}} atau 1081,{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} kedua sepupu tersebut menyimpulkan sebuah perjanjian, yang menurutnya Salamon mengakui László sebagai raja untuk imbalan atas "pemasukan yang cukup untuk menanggung biaya seorang raja".<ref>''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 94.133), p. 128.</ref>{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}
Baris 79:
Salamon tidak melepaskan ambisinya bahkan setelah turun takhta. Ia ditangkap karena merencanakan melawan sepupunya,{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Engel|2001}} kemudian ditahan di Visegrád.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Ia dibebaskan "pada kesempatan kanonisasi [[István I dari Hongaria|Raja István]] dan Santo Imre"<ref name="Chronicon_95.134_128">''The Hungarian Illuminated Chronicle'' (ch. 95.134), p. 128.</ref> pada sekitar tanggal 17 Agustus 1083.{{Sfn|Engel|2001}}{{Sfn|Érszegi|Solymosi|1981}} Menurut Legenda Raja Santo István, Hartvik , Raja László memerintahkan pembebasan Salamon, karena tidak ada yang bisa membuka makam raja suci sampai Salamon dibebaskan dari tahanan.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}
 
Setelah dibebaskan, Salamon pertama kali mengunjungi istrinya di [[Regensburg]], "walaupun ia tidak bersyukur untuk ini",<ref>''Bernold of St Blasien, Chronicle'' (year 1084), p. 273.</ref> menurut Bernold dari St. Blasien yang hampir kontemporer.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}} Dari Jerman, Salamon melarikan diri ke "Cuman"{{Em dash}}sebenarnya Pecheneg, menurut sejarawan Gyula Kristó dan Pál Engel{{Em dash}}yang tinggal di daerah timur [[Pegunungan Carpathia]]n dan utara hilir [[Sungai Donau]].{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}{{Sfn|Engel|2001}} Salamon menjanjikan salah satu pemimpin mereka, Kutesk, bahwa "ia akan memberinya hak kepemilikan atas provinsi Transilvania dan akan membawa putrinya sebagai istri" jika Kutesk dan anak buahnya akan membantunya mendapatkan kembali takhtanya.{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}{{Sfn|Kosztolnyik|1981}} Mereka menyerbu daerah sepanjang bagian Hulu Tisza "dengan banyak orang" dari "Cuman", namuntetapi Raja László mengarahkan dan memaksa mereka untuk menarik diri dari Hongaria.{{Sfn|Kosztolnyik|1981}}{{Sfn|Érszegi|Solymosi|1981}}
 
Di kepala "sebuah kontingen besar dari Dacia"<ref>''Anna Comnena: The Alexiad'' (7.1.), p. 217.</ref> (Hongaria), Salamon bergabung dengan tentara besar Cuman dan Pecheneg yang menyerang Kekaisaran Bizantium pada tahun 1087.{{Sfn|Curta|2006}} Bizantium mengusir penjajah di pegunungan Bulgaria.{{Sfn|Curta|2006}} Salamon tampaknya telah gugur berjuang di medan perang, karena Bernold dari St. Blasien menceritakan bahwa ia "meninggal dengan gagah berani setelah pembantaian musuh yang luar biasa setelah ia dengan berani melakukan usaha melawan Raja bangsa Yunani" pada tahun 1087.<ref>''Bernold of St Blasien, Chronicle'' (year 1087), p. 290.</ref>{{Sfn|Kristó|Makk|1996}}