Al-Tibrizi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 14:
Ia memiliki reputasi. Kepakaran dalam bidang yang digelutinya, membuat al-Tibrizi sangat dikagumi. Sehingga, ia dipercaya memegang posisi penting di lembaga pendidikan terkemuka. Ia memperoleh pula mandat sebagai profesor adab serta pustakawan di Madrasah Nizamiyah yang juga dikenal dengan nama Dar al-Kutub.Saat itu, perpustakaan Madrasah Nizamiyah di Baghdad, cukup tersohor di dunia Islam. Inilah lembaga pendidikan adab yang terbaik pada zamannya. Pencapaian prestasi luar biasa ini tentu tak lepas dari kontribusi al-Tibrizi saat mengelola lembaga itu. Ia berhasil mengangkat peran perpustakaan sebagai pusat kajian adab.
Walaupun pada dasarnya, Nizamiyah merupakan sekolah hukum,
== Kajian Ilmu ==
Baris 28:
Sebagai ahli tata bahasa dan lik sikografi, al-Tibrizi menyumbangkan pemikiran penting dalam perkembangan kajian adab serta filologi. Terkait hal ini, ia menganut metode pemahaman atau dirayah, yang merujuk pada pilihan metode yang dianut gurunya, al-Maari.Kecenderungan metode ini adalah lebih mementingkan isi dan pemahaman terhadap hadis ketimbang bentuk dan periwayatan lisan. George Makdisi lebih jauh mengungkapkan bahwa metode seperti itu sesungguhnya telah menjadi salah satu gaya para ulama adab pada abad ke-11.
Metode pemahaman, ujar Makdisi, cenderung digunakan dengan alasan dianggap lebih mampu untuk menganalisis tema-tema dan ide yang terkandung dalam suatu wacana. Saat al-Tibrizi meminta otoritas periwayatan untuk buku-buku yang dipelajarinya dari al Maari, gurunya itu menyatakan yang diberikan kepadanya adalah metode pemahaman."Jika metode riwayat yang kamu inginkan, silakan belajar di tempat lain,
== Murid-Murid ==
|