Abdul Hamid Lubis Hutapungkut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 200:
 
== Guru-gurunya ==
Putra Hutapungkut ini menimba ilmu agama Islam dari guru-guru yang sangat dikenal masyarakat Nusantara, seperti :
# Syekh Abdul Qadir al-Mandaili<ref name="PELLY - NOTE GURU">{{Harvnb|Pelly|2015|loc= Dalam tulisan yang berjudul ''Syekh Abdul Hamid Hutapungkut'' menyebutkan bahwa '' Syekh Abdul Kadir Mandily, Syekh Ahmad Khatib Minangkabawy (Imam dan Khatib Masjidil Haram Makkah) adalah guru dari Syekh Abdul Hamid''}}.</ref>
# [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi]] (Imam dan Khatib Masjidil Haram Makkah)<ref name="PELLY - NOTE GURU"/>; Syekh Abdul Hamid belajar pada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi sekitar 10 (sepuluh) tahun.<ref name="Erawadi 2014 p.86 ">{{cite journal | last=Erawadi | first= | title=PUSAT-PUSAT PERKEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI TAPANULI BAGIAN SELATAN | journal=MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman | volume=38 | issue=1 | date=2014-06-09 | issn=2502-3616 | doi=10.30821/miqot.v38i1.53 | url=http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id/index.php/jurnalmiqot/article/view/53 | language=id | access-date=2018-06-16 | page=86}}</ref>
Baris 229:
Syekh Abdul Hamid mengajar di beberapa desa antara lain [[Kotanopan]], [[Huta Pungkut Julu, Kotanopan, Mandailing Natal|Hutapungkut]], [[Tamiang, Kotanopan, Mandailing Natal|Tamiang]], [[Muara Botung, Kotanopan, Mandailing Natal|Muara Botung]] dan sekitarnya, karena penguasaannya atas kitab ''Sabilal Muhtadin'', ia digelar murid-muridnya Syekh sabilal, murid-muridnya datang dari [[Kotanopan]] sekitarnya.<ref name="Harahap"/> Murid-murid Beliau yang telah dewasa kemudian membuka pengajian, banyak juga dikirim belajar ke perguruan di luar Hutapungkut dan kemudian memimpin dan mengajar secara berkelanjutan, terutama ilmu-ilmu agama yang didapatnya dari Syekh Abdul Hamid, baik dalam pengajian Alquran maupun pelajaran Fiqih.<ref name="Pelly"/> Untuk menopang kehidupan sehari-sehari, Syekh Abdul Hamid juga bertani dan berkebun, murid-murid beliau juga berkhidmat membantu pekerjaan beliau sehari-hari.<ref name="Pelly"/>
[[Berkas:Masjid dan makam syaikh abdul hamid lubis hutapungkut.jpg|jmpl|Masjid & Makam Syekh Abdul Hamid Lubis Hutapungkut]]
Diantara murid-murid beliau yang terkemuka adalah :
 
# (1886 M - 1955 M)<ref name="Sati 2016 pp. 65–78"/> - [[Musthafa Husein al-Mandili|Syeikh Musthafa Husein Nasution al-Mandili]] ; Seorang pendiri salah satu pesantren terbesar dan tertua di Sumatra Utara, muridnya sekitar 12.000 (santri)<ref name="Berry">{{cite web |author=Berry |title=Resmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara, Presiden Akan Menginap di Pesantren |website=JPP.go.id |date=2017-03-15 |year=2017
Baris 238:
# ND.Pane; mantan Ketua Umum [[Muhammadiyah]] Sumatra Utara.<ref name="Pelly"/>
 
Tempat-tempat pengajian ini kemudian mekar menjadi madrasah-madrasah, seperti :
# (1927) - Makhtab Ihsaniah Hutapungkut dipimpin Syekh Mohd. Ali bin Basyir, (yang berasal dari Deli Tua, [[Kesultanan Deli]]).
# (1928) - Madrasah Diniyah School di Botung, dengan gurunya Mohamad Arjun gelar Haji Fachruddin Arif, tamatan Tawalib Parabek,
# (1928) - Madrasah Islamiyah di Manambin , dengan gurunya Ustadz Hasanuddin dari Langkat,
# (1928) - Madrasah Subus Salam di Sayur Maincat Kotanopan, dengan gurunya H.Ilyas dari Delitua, (dari [[Kesultanan Deli]]).
# (1929) - Madrasah Syariful Majlis , di Singengu Kotanopan dengan gurunya H.Nurdin Umar dari [[Kesultanan Langkat]]. Alumni madrasah ini banyak menjadi pemimpin masyarakat.
 
== Berpulang ke-Rahmatullah ==