Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
|||
Baris 5:
Pada tahun 1988 KMBJ berhasil mengadakan pertemuan antar mahasiswa Buddhis dari 13 kota, baik yang sudah memiliki KMB maupun yang belum, dan bersepakat untuk mengadakan Musyawarah Bersama untuk mengesahkan membentuk HIKMAHBUDHI.
Aktivitas organisasi ini pada awalnya lebih banyak pada ruang lingkup internal Buddhis, dan kegiatan-kegiatan sosial karitatif. Namun pada era 90-an, diadakan reorientasi dan dimulailah proses perubahan yang tampak dari konten majalah Hikmahbudhi yang lebih progresif dan berorientasi kebangsaan. Sejak era tersebut, HIKMAHBUDHI juga bergerak secara aktif sebagai organisasi Mahasiswa Buddhis di tingkat nasional dan berinteraksi secara intens dengan berbagai organisasi mahasiswa lainnya. Pada tahun 1998 Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) melebur ke dalam HIKMAHBUDHI dan mengubah nama menjadi PC HIKMAHBUDHI Jakarta. Hal ini diikuti berbagai daerah, dan semakin bergulir cepat setelah diadakannya Rembuk Mahasiswa Buddhis Indonesia (RMBI) 2000. Pada RMBI inilah diputuskan kata "Keluarga" dihilangkan dari kepanjangan HIKMAHBUDHI yang digagas pada tahun 1971, sehingga bukan lagi semacam himpunan KMB tapi organisasi massa mahasiswa Buddhis yang beranggotakan individu. Akronim tetap HIKMAHBUDHI,
Agus Tjandra [[(Jakarta)]] adalah Ketua Umum HIKMAHBUDHI 1997-1999, dilanjutkan Tamit [[(Jepara)]] 1999-2001, Lestari [[(Pati)]] 2001-2003, Adi Jaya [[(Bekasi)]] 2003-2005. Pada saat ini (2005-2007) Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eddy Setiawan [[(Denpasar)]] sedangkan masa bakti 2007-2009, Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eko Nugroho Rahardjo [[(Semarang)]].
|