Jalur kereta api Saketi–Bayah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 31:
Jalur kereta api Saketi-Bayah dibangun penjajah Jepang untuk mengangkut [[batu bara]] dari wilayah [[Bayah, Lebak|Bayah]], untuk memasok keperluan [[Perang Dunia II]]. Dalam membangun jalur yang sulit ini, Jepang mengerahkan berpuluh ribu [[romusha]], terutama berasal dari [[Jawa Tengah]] dan [[Jogyakarta]]; tidak kurang dari 60.000 orang di antaranya mati sebagai korbannya.<ref>PT KAI: [http://heritage.kereta-api.co.id/?p=9650 ''Napak Tilas Jalur Saketi – Bayah''] (diakses 02/I/2016)</ref> [[Rel|Rel-rel]] kereta api yang digunakan sebagian diambilkan dari bekas-bekas rel kereta lori [[pabrik gula]] yang tutup di Jawa Tengah, dan sebagian lagi berasal dari bongkaran jalur kereta api ''[[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]]'' (PsSM).<ref name=detik/>
 
Namun lintas ini hanya berumur pendek. Setelah diresmikan pada 1 April 1944, lintas ini dioperasikan di bawah pengawasan militer Jepang. Menggunakan [[lokomotif uap]] [[BB10]] sebagai penghelanya, dari wilayah Bayah dapat diangkut sekitar 300 ton batu bara setiap harinya; okupansi penumpang mencapai 800 orang perhari. Setelah kemerdekaan, antara 1945-1946 jalur ini dikelola oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), namuntetapi sempat berhenti beroperasi antara 1946-1947 karena kekacauan situasi peperangan. Tahun 1948 beroperasi kembali hingga sekitar tahun 1951, dan pada akhirnya ditutup karena pemasukan yang minim sementara biaya operasionalnya tinggi.<ref name=detik>Detik.com: [http://news.detik.com/berita/3031053/data-dan-fakta-tentang-jalur-maut-saketi-bayah ''Data dan Fakta Tentang 'Jalur Maut' Saketi-Bayah''], berita Selasa 29 Sep 2015, 17:05 WIB (diakses 02/I/2016)</ref>
 
== Jalur terhubung ==