Kenneth W. Thompson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 1:
'''Kenneth W. Thompson''' (29 Agustus 1921 – 2 Februari 2013) adalah akademik dan penulis Amerika Serikat yang dikenal atas kontribusinya bagi [[teori normatif]] dalam [[hubungan internasional]]. Pada tahun 1978, ia menjabat sebagai direktur [[Miller Center of Public Affairs]] di [[Universitas Virginia]]. Ia pensiun pada tahun 1998, namuntetapi masih menjadi ketua program forumnya sampai tahun 2004.
 
Thompson mendapat gelar Ph.D. dari [[Universitas Chicago]] tahun 1950. Ia mengajar di sana dan [[Universitas Northwestern]] pada tahun 1949 sampai 1955. Ia kembali mengajar di [[Universitas Virginia]] tahun 1975. Antara 1955 dan 1975, ia bekerja di bidang filantropi kelembagaan dan menjadi Wakil Presiden Program Internasional [[Rockefeller Foundation]].
Baris 7:
''Principles and Problems of International Politics'' karya Thompson, sebuah volume bacaan yang disunting bersama mentornya, [[Hans Morgenthau]],<ref name=crisismag>http://www.crisismagazine.com/2013/christian-realism-in-foreign-policy-kenneth-thompson-remembered</ref> menjadi panduan intelektual pemikirannya selama empat dasawarsa. Salah satu fitur utama dalam buku panduan ini adalah ketergantungannya pada sejarah. Thompson memandang dirinya sebagai bagian dari tradisi realisme politik yang berpengaruh, pewaris pemikiran Morgenthau dan Reinhold Niebuhr, dan pengurus generasi ilmuwan selanjutnya. Ia menyusun dan menyunting ''Politics among Nations'' edisi ketujuh yang diterbitkan oleh [[McGraw Hill]].
 
Keinginan Thompson untuk meletakkan pemikiran hubungan internasional dalam sejarah justru mendorongnya untuk enggan memercayai teori-teori monokausal (sebab tunggal), baik itu pengutamaan kelas dan hubungan ekonominya Marxis, kepercayaan kaum liberal terhadap pemerintahan demokratis, atau perumusan "ilmiah" hampir semua pemikiran hubungan internasional sejak revolusi behaviorisme. Bagi Thompson, teori melihat hal-hal yang paling mendasar dari kenyataan, namuntetapi teori yang melenceng jauh dari rumitnya kenyataan sejarah bisa jadi cerminan dari prasangka si teoriwan itu sendiri, bukan cara yang bermanfaat untuk memahami sistem internasional.
 
Ketidakpercayaannya akan para penyederhana utama ini membuatnya enggan bergantung pada satu kebenaran dan mengakui pemikiran [[Reinhold Niebuhr|Niebuhr]] bahwa semua pandangan politik bersifat parsial, motif selalu tidak jelas, dan kebenaran apapun akan berbahaya bila dilihat dari [[pangkal logika]]nya. Tidak seperti peneliti teori normatif dalam hubungan internasional, Thompson tidak mau mencap satu sisi dalam sengketa sebagai pihak yang benar dan satu sisi lainnya salah. Ia berpendapat bahwa kedua pihak mungkin memiliki klaim sah yang dapat ditekan lebih jauh apabila tidak ditentang. Keyakinan ini membuat Thompson menegaskan bahwa hasil akhir politik internasional yang dapat dibenarkan secara etis dapat dicapai dengan ikut menyeimbangkan kekuatan alih-alih mendesak secara moral.