Mandala Airlines Penerbangan 91: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 41:
Dalam hitungan hari setelah musibah ini, ada pula beberapa kejadian kecelakaan pesawat yang kecil namun tidak menyebabkan korban jiwa. Beberapa pesawat jenis Boeing 737-200 juga dikandangkan (''grounded'') setelah dilakukan inspeksi mendadak oleh Menteri Perhubungan [[Hatta Rajasa]] di [[Bandara Soekarno-Hatta]] lima hari setelah peristiwa tersebut.
 
Sebelumnya pada [[7 Juni]] [[2005]] Menteri Perhubungan telah sempat mengeluarkan SK No. 35 Tahun 2005 tentang pembatasan usia pesawat udara maksimum selama 35 tahun atau 70.000 kali pendaratan, namuntetapi aturan ini berlaku enam bulan kemudian atau Desember 2005.
 
Pada [[12 Oktober]] [[2006]], KNKT menyatakan bahwa menurut hasil penyelidikan, Penerbangan 91 jatuh akibat kondisi ''flap'' dan ''slat'' (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak turun serta prosedur ''check list'' peralatan yang tidak sesuai persyaratan.<ref name="hasilknkt">''[[Detikcom]]'', [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/10/tgl/12/time/133422/idnews/694203/idkanal/10 "Flap, Slat, dan Check List Sebabkan Mandala Jatuh di Medan"], 12 Oktober 2006</ref>