Mitos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 1:
[[Berkas:Creación de Adán.jpg|ka|jmpl|300px|Lukisan [[Penciptaan Adam]] di [[Kapel Sistina]], [[Vatikan]]. Seperti kisah penciptaan [[Adam]], suatu mitos dianggap sebagai kisah suci dan diyakini kebenarannya oleh komunitas penganutnya, namuntetapi belum tentu diyakini oleh komunitas lain yang memiliki mitologi yang berbeda.{{sfn|Doty|2004|p=114}}]]
'''Mitos''' ({{lang-el|μῦθος|mythos}}) atau '''mite''' ({{lang-nl|mythe}}) adalah bagian dari suatu [[folklor]] yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang [[alam semesta]] (seperti [[mitos penciptaan|penciptaan dunia]] dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada [[cerita tradisional]].{{sfn|Kirk|1984|p=57}}{{sfn|Kirk|1973|p=74}}{{sfn|Simpson|1976|p=3}} Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya [[alam semesta]] dan bentuk [[topografi]], keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, deskripsi tentang para [[makhluk mitologis]], dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai [[euhemerisme|catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan]], sebagai [[alegori]] atau [[Pemikiran mitopea|personifikasi]] bagi fenomena alam, atau sebagai suatu [[mitos dan ritual|penjelasan tentang ritual]]. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman [[religius]] atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan [[pedagogi|ajaran]] dalam suatu komunitas.
 
Baris 8:
 
== Penggunaan istilah ==
[[Berkas:JourneytotheWest.jpg|ka|360px|jmpl|Lukisan "Perjalanan ke Barat" sebagai dekorasi di Istana Musim Panas, [[Beijing]], [[Republik Rakyat Tiongkok|RRT]]. ''[[Perjalanan ke Barat]]'' merupakan suatu [[Empat Karya Sastra Termasyhur|novel klasik Tiongkok]] yang mengandung unsur kisah [[fiksi|fiktif]], namuntetapi bercampur dengan [[legenda]], [[cerita rakyat]], dan [[mitologi Tiongkok|mitos masyarakat Tiongkok]].]]
{{See also|Legenda|Cerita rakyat}}
 
Baris 15:
Istilah "[[mitologi]]" dapat mengacu kepada ''kajian'' mengenai mitos atau suatu ''himpunan atau koleksi'' berbagai mitos.{{sfn|Kirk|1984}} <ref>"myth", ''Encyclopædia Britannica''</ref> Sebagai contoh, [[mitologi lanskap]] adalah kajian mengenai pembentukan suatu [[bentang alam]] menurut mitos suatu bangsa, sementara [[mitologi Het]] adalah himpunan mitos-mitos [[bangsa Het]]. Dalam [[folkloristika]], suatu "mitos" adalah kisah suci yang biasanya menjelaskan bagaimana dunia maupun manusia dapat terbentuk seperti sekarang ini,{{sfn|Dundes|1984}} "suatu kisah yang menguraikan pandangan fundamental dari suatu kebudayaan dengan menjelaskan aspek-aspek dunia alamiah dan menggambarkan praktik psikologis dan sosial serta pandangan ideal suatu masyarakat".{{sfn|Grassie|1998}} Banyak sarjana dalam bidang ilmu lainnya yang menggunakan istilah "mitos" dengan cara yang berbeda;{{sfn|Dundes|1996|p=147}}{{sfn|Doty|2004|p= 11-12}}{{sfn|Segal|2004|p= 5}} dalam pengertian yang lebih luas, istilah tersebut dapat mengacu kepada [[cerita tradisional]]{{sfn|Kirk|1984|p= 57}}{{sfn|Kirk|1973|p= 74}}{{sfn|Simpson|1976|p= 3}} atau—dalam percakapan sehari-hari—suatu [[hal salah kaprah]] dalam masyarakat atau suatu entitas [[imajinasi|khayalan]].<ref>{{cite book|title=[[Merriam-Webster]]'s Collegiate Dictionary|chapter=myth|page=770|edition=10|publisher=[[Merriam-Webster]], Inc|location=[[Springfield, Massachusetts]]|year=1993}}</ref>
 
Mitos erat kaitannya dengan [[legenda]] dan [[cerita rakyat]]. Mitos, legenda, dan cerita rakyat adalah cerita tradisional dalam jenis yang berbeda.{{sfn|Bascom|1984|p= 7}} Tidak seperti mitos, cerita rakyat dapat berlatar kapan pun dan dimana pun, dan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masyarakat yang melestarikannya.{{sfn|Bascom|1984|p=9}} Sama halnya seperti mitos, legenda adalah kisah yang secara tradisional dianggap benar-benar terjadi, namuntetapi berlatar pada masa-masa yang lebih terkini, saat dunia sudah terbentuk seperti sekarang ini.{{sfn|Bascom|1984|p=9}} Legenda biasanya menceritakan manusia biasa sebagai pelaku utamanya, sementara mitos biasanya fokus kepada tokoh manusia super.{{sfn|Bascom|1984|p=9}}
 
Perbedaan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat merupakan cara yang mudah dalam mengelompokkan cerita tradisonal.{{sfn|Bascom|1984|p= 10}} Dalam banyak budaya, sulit untuk menarik garis lurus antara mitos dan legenda.{{sfn|Kirk|1973|p= 22, 32}}{{sfn|Kirk|1984|p= 55}} Daripada membagi kisah tradisional menjadi mitos, legenda, dan cerita rakyat, beberapa budaya membagi mereka menjadi dua kategori, yang satu langsung mengacu kepada cerita rakyat, yang lainnya mengkombinasikan mitos dan legenda.{{sfn|Bascom|1984|p= 17}} Bahkan mitos dan cerita rakyat tidak sepenuhnya berbeda. Suatu kisah dapat dianggap nyata (dan menjadi mitos) dalam suatu masyarakat, namuntetapi dianggap tak nyata (dan menjadi cerita rakyat) dalam masyarakat lainnya.{{sfn|Bascom|1984|p= 13}}{{sfn|Doty|2004|p=114}} Pada kenyataannya, saat suatu mitos kehilangan statusnya sebagai bagian dari suatu sistem religius, mitos seringkali memiliki sifat cerita rakyat yang lebih khas, dengan karakter dewa-dewi terdahulu yang diceritakan kembali sebagai manusia pahlawan, raksasa, dan peri.<ref name = "mythfolk"/>
 
Mitos, legenda, dan cerita rakyat hanyalah sebagian kategori dari [[cerita tradisional]]. Kategori lainnya meliputi [[anekdot]] dan semacam [[kisah jenaka]].{{sfn|Bascom|1984|p=10}} Sebaliknya, cerita tradisional adalah suatu kategori dari [[folklor]], meliputi beberapa hal seperti sikap tubuh, busana adat, dan musik.{{sfn|Doty|2004|p=14}}
Baris 28:
 
=== Alegori ===
Beberapa teori menyatakan bahwa mitos dimulai sebagai suatu [[alegori]]. Menurut suatu teori, mitos-mitos bermunculan sebagai alegori tentang fenomena alam: [[Apollo]] melambangkan [[Matahari]], [[Poseidon]] melambangkan lautan, dan sebagainya.{{sfn|Honko|1984|p=45}} Menurut teori lainnya, mitos bermula sebagai alegori untuk konsep filosofis maupun spiritual: [[Athena]] melambangkan keadilan dan kebijaksanaan, [[Afrodit]] melambangkan hasrat, dan sebagainya.{{sfn|Honko|1984|p=45}} [[Sanskritis]] abad ke-19, [[Max Müller]] mendukung teori alegoris mitos. Ia menyakini bahwa mitos bermula sebagai deskripsi alegoris mengenai keadaan alam, namuntetapi perlahan-lahan diinterpretasikan [[arti harfiah|secara harfiah]] misalnya : secara puitis, laut digambarkan sebagai sesuatu yang penuh gejolak, sehingga laut diyakini sebagai dewa yang pengamuk.{{sfn|Segal|2004|p=20}}
 
=== Personifikasi ===