Museum Gong Perdamaian Dunia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 28:
Waktu itu, ada satu bangsa dengan peradaban besar, yakni Lemuria yang diyakini hidup di kawasan [[Gunung Muria]], masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Namun setelah itu, kata Djuyoto, muncul zaman es. Sekitar 40.000 sebelum Masehi saat zaman es Plestosen berakhir, gletser-gletser di kutub mencair, dan lelehan air pun menyebar ke daratan yang lebih rendah.
Setelah itu, kawasan yang semula satu daratan terpecahpecah, ada yang berubah menjadi pulau-pulau, laut, dan gunung. Bangsa [[Lemuria]] pun terpencar- pencar. Namun dari proses itu, munculah berbagai suku bangsa di dunia berikut peradabannya, seperti Peradaban [[Atlantis]], Dravida, Maya, [[Aztek]], [[Inca]], Babilon, India, China, Mesir, Yunani, Romawi, Persia, [[Normandia]], [[Viking]] dan lain sebagainya.
Meski terpencar-pencar,
Terkait adanya perbedaan struktur wajah, fisik, warna kulit, bentuk rambut dan lain sebagainya, menurut Djuyoto hal itu dipengaruhi oleh kondisi cuaca, makanan dan faktor-faktor alam lainnya. Berdasar keyakinan induk peradaban manusia berasal dari Bangsa Lemuria, maka Djuyoto pun berinisiatif mencanangkan Jawa Tengah sebagai provinsi perdamaian.
Selain alasan tersebut, juga lantaran adanya keyakinan jika Jawa Tengah yang posisinya berada di tengah [[Pulau Jawa]], merupakan paku-nya nusantara. Atau dengan kata lain, kondisi yang terjadi di Jawa Tengah merupakan cermin dari situasi Indonesia. Proses pencanangan dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah [[Bibit Waluyo]] di [[Jepara]] pada akhir April ini.
|