Kaligangsa, Margadana, Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anton bayeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Anton bayeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
{{kelurahan-stub}}
Asal usul desa kaligangsa
Kaligangsa berasal dari kata , kali = sungai. Gong = gamelan. Gangsa = racun yang di gunakan pada keris atau di kenal dengan rangan
Kali = sungai, gang = gong / gamelan, gangsa = racun. Gawe = hajatan. Kaligangsa gawe adalah desa yang setiap bulan suro mengadakan gawe / hajat sedekah bumi di makam kuno yang sering di sebut candi gawe, dengan pentas seni wayang golek. Ini adalah kisah turun temurun dari leluhur desa ini. Awalnya sebelum makam di rehab adalah hanya dua makam biasa yang bernisankan jaman kuno dengan tulisan menggunakan bahasa yang sangat kuno seperti coretan pagar (dinding rumah bambu). Dahulu desa ini bernama krandon artinya ndon ndonane barange sunan kalijaga. Atau tempat sunan kalijaga memendam gong. Awalnya di desa ini datanglah sunan kalijaga, empu supa dan kyai ageng selo. Sunan kalijaga memendam gong sebanyak satu truk dan wanti wanti kelak yang akan menemukan ini adalah ketika saya bereinkarnasi atau menitis. Empu supa sendiri membikin pusaka sebanyak 2 peti di bawah jembatan perbatasan tegal brebes. Sampai sampai di granat pada masa penjajahan tidak hancur. Sedangkan ki ageng selo bertapa di gumuk ( gundukan tanah sawah utara desa kaligangsa di temukanya kayu balok jati tempat bertapanya ki ageng selo oleh kyai sugram. Dan keturunan sunan kalijaga bernama dawil sampai melahirkan generasi satu desa. Pada th 1965 pa toyib yang di sebut sebagai titisan sunan kalijaga menemukan gong satu truk di pekarangan yang sekarang masjid baitul makmur. Namun semua gongnya di lebur oleh partai Di karna di anggap harta karun yang akan mendanai G 30 spki. Padahal itu hanya politisir. Hanya menyisakan 1 terakhir terlihat di museum fatahilah saksi pa udin mantan guru sd 3. Dan yang lain di lebur. Dan selang beberapa minggu orang yang melebur itu mati semua di akibatkan kualat petuah sunan kalijaga. Pa toyib bertemu istri sejatinya yang bernama suherni nama lain mutinah. Ibu mutinah adalah anak asuh pekatik kuda di pendopo brebes. Mutinah adalah anak dari bupati karawang yang mengasingkan diri ke brebes saat terjadi penjajahan. Bupati karawang di kejar kejar belanda sampai ke brebes. Ibu suherni / mutinah adalah keturunan dari bupati karawang yang lari dari penjajahan belanda ke brebes. Dan di titipkan diasuh oleh seorang pekatik kuda di pendopo brebes. Saat suherni umur 5 tahun sudah menjadi paranormal memberikan air ke warga sekitar. Dan memiliki ciri lidah hitam yang dianggap sebagai ciri mati atau lambang dewi sati (istri shiwa). Ketika menatap tukang yang naik tangga bisa terjatuh. Makanya beliau selalu menunduk tak mau menatap ketika ada orang yang sedang di atasnya. Kekuatan energinya seperti kucing bolang telon memiliki daya magis menatap tikus di atas bisa langsung jatuh tak berdaya. Ketika suherni tumbuh remaja suherni di cari oleh paman kandungnya yang sakti bernama suganda. beliau mengembleng suherni untuk bertapa kubur bersama murid yang lain semuanya berjumlah 7 orang. Dari 7 orang murid suhernilah yang wanita sendiri. Dikubur seperti mayat menggunakan pralon bambu untuk pernapasan. Di kasih benang sebagai tanda pengecekan di dalam kubur masih hidup atau tidak. Jika tidak ada jawaban selama pengecekan rutin maka akan di makam kan sekalian. Setelah 40 hari selesai,dari ketutuh orang tersebut yang berhasil selamat adalah 2 orang. 5 orang meninggal dunia karna tidak kuat bukan turunan. tinggal 1 pria dan 1 wanita.Setelah tapa ibu suherni Tubuhnya kering seperti papan. Saat berbukanya menggunakan uap nasi lalu air putih lalu air tajin semuanya bertahap. Selama tapanya itu Beliau mendapat anugrah menguasai 182 bahasa. Dari bahasa masa lalu sampai sekarang. Beliau bisa membaca riwayat hidup dari orang yang akan di ramalnya itu sejak di kandungan, ibu dari tamu itu ketika mengandung melakukan hal apa saja pun ibu suherni bisa tahu. Kebanyakan tamunya orang cina dan dianggap sebagai titisan tan sin nyo atau dewi kwam in oleh wali china. Ibu suherni memiliki sifat welas asih yang luar biasa sampai pasien yang datang ke ibu aja di kasih uang. Karna ibu bisa tahu kamu kesini aja duit dari ngutang kan. Akhirnya di kasih sangu ibu mutinah. Dan ibu suherni bisa mengarahkan rejeki orang sampai puncak kejayaanya. Maka ketika pada th 1992 ibu suherni meninggal, orang cina merasa kehilangan sekali semenjak kepergianya mereka seperti kehilangan kompas arah rejeki. Ibu suherni pernah meramal kota jakarta sebelum maju, bahwa jakarta akan menjadi kota paris kala itu mata uang dolar naik turun. Pasien orang cina pun mengakui ramalan ibu suherni tepat dan kejadian. Ibu suherni adalah bibi batin dari ratu kidul atau ratu pantai selatan. Saat di datangi ratu pantai selatan ibu suherni sedang tidur dan hanya menemui bapa toyib