Shuri, Okinawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 11:
Pada tahun 1266, [[upeti]] dibayarkan ke kerajaan di Okinawa oleh penduduk dari pulau-pulau yang berdekatan, [[Iheya, Okinawa|Iheya]], [[Kumejima Island|Kumejima]], dan [[Kerama Islands|Kerama]], hingga [[Kepulauan Amami]] yang jauh letaknya dari Okinawa. Kantor pemerintah untuk menangani kiriman upeti didirikan di Pelabuhan [[Tomari, Okinawa|Tomari]] yang berada tepat di sebelah utara istana.<ref>Kerr. p51.</ref>.
 
[[Shō Hashi]] (1422-1439), raja pertama Kerajaan Ryukyu Bersatu menjadikan Shuri sebagai ibu kota, dan mengatur perluasan istana dan ibu kota<ref>Kerr. p85.</ref>. Shuri berperan sebagai ibu kota sekitar 550 tahun lamanya. Istana Shuri terbakar habis sewaktu terjadi perselisihan suksesi pada tahun 1450-an<ref>Kerr. p97.</ref>, namuntetapi dibangun kembali. Istana dan kota Shuri kembali dipercantik dan diperluas pada masa pemerintahan Raja [[Shō Shin]] (1477-1526). Selain membangun pilar naga dari batu dan berbagai ornamen istana lainnya, Shō Shin juga memerintahkan pembangunan kuil Buddha [[Enkaku-ji (Okinawa)|Enkaku-ji]] di kompleks istana pada tahun 1492. Kuil [[Sōgen-ji]] yang berada di jalan menuju Naha juga diperluas. Pembangunan mausoleum [[Tamaudun]] diselesaikan pada tahun 1501, dan tempat ini kemudian dijadikan makam kerajaan Ryukyu.<ref>Kerr. p109.</ref>.
 
Sepanjang abad pertengahan dan awal zaman modern,<ref>Sekitar tahun 1314-1609 dan 1609-1879.</ref>, sebagian besar penduduk Shuri adalah orang-orang yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan istana kerajaan. Naha waktu itu berperan sebagai pusat ekonomi Kerajaan Ryukyu sementara Shuri adalah pusat pemerintahan. Bertempat tinggal di Shuri dipandang sebagai suatu hal yang prestisius hingga awal abad ke-20.<ref>Kerr. p114.</ref>.
 
Kekuatan militer Jepang dari [[Domain Satsuma]] berhasil merebut Istana Shuri pada 5 April 1609.<ref>Kerr. p.159.</ref>. Namun tidak lama kemudian samurai dari Domain Satsuma ditarik mundur, dan tahta Raja [[Shō Nei]] dipulihkan. Istana dan kota Shuri lalu dikembalikan kepada rakyat Okinawa. Namun Kerajaan Okinawa dijadikan negara [[vasal]] di bawah Domain Satsuma, dan tetap merupakan daerah taklukan Satsuma selama sekitar 250 tahun. Ketika tiba di Okinawa pada tahun 1850-an, [[Matthew C. Perry|Komodor Perry]] memaksa untuk masuk ke Istana Shuri dalam dua kesempatan terpisah, namuntetapi permintaannya untuk bertemu raja selalu ditolak.<ref>Kerr. pp315-317, 328.</ref>.
 
=== Kekuasaan Kekaisaran Jepang ===
Kerajaan Ryukyu secara resmi dibubarkan pada 27 Maret 1879 ketika tentara Kekaisaran Jepang di bawah pimpinan [[Matsuda Michiyuki]] memasuki istana dan menyampaikan surat-surat resmi dari [[Pangeran Nakijin]] berisi keputusan pemerintah pusat. Raja [[Shō Tai]] dan para pejabat istana diusir dari istana yang segera diduduki garnisun Jepang. Gerbang utama lalu disegel.<ref>Kerr. p381.</ref>. Istana berikut bangunan-bangunan rumah tinggal kalangan bangsawan akhirnya rusak berat sejalan dengan berakhirnya kehidupan aristokrat di Shuri. Uang pensiun para bangsawan diciutkan atau dihapus, dan hilang pula penghasilan bangsawan dari uang sewa tanah di pedesaan. Pelayan-pelayan dipecat dan bangsawan Shuri banyak yang pindah ke tempat lain, termasuk mencari pekerjaan di Naha, di pedesaan, atau merantau ke pulau-pulau utama di Jepang.<ref name=Kerr1879>Kerr. pp394-395.</ref>.
 
Catatan sensus dari 1875-1879 menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi Kepulauan Okinawa tinggal di kawasan Naha-Shuri. Walaupun total rumah tangga di Shuri lebih sedikit dibandingkan di Naha, namuntetapi jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga lebih banyak dibandingkan dengan rumah tangga di Naha. Total bangsawan di seluruh Kepulauan Ryukyu ada sekitar 330.000 orang, namuntetapi sebagian besar dari mereka tinggal di Shuri atau daerah sekelilingnya. Pada waktu itu, Shuri ditinggali oleh hampir 95.000 penduduk (22.500 rumah tangga) yang berasal kalangan bangsawan. Sejalan dengan pertumbuhan kota Naha, penduduk Shuri terus berkurang dan peran Shuri semakin memudar.<ref name=Kerr1879/>.
 
Tekanan-tekanan kepada pemerintah untuk merenovasi, melestarikan, dan melindungi situs bersejarah di Shuri dimulai paling tidak pada tahun 1910-an, dan Istana Shuri ditetapkan sebagai [[Harta Nasional Jepang]] pada tahun 1928. Sebuah rencana empat tahun dibuat untuk merestorasi bangunan istana. Monumen-monumen bersejarah lainnya juga ikut dilindungi tidak lama kemudian.<ref>Kerr. pp455-456.</ref>.
Baris 26:
Meskipun garnisun Jepang yang awalnya menduduki Istana Shuri pada tahun 1879 sudah ditarik mundur pada tahun 1896,<ref>Kerr. p460.</ref> istana dan serangkaian terowongan dan gua di bawahnya dijadikan markas besar angkatan bersenjata Jepang di Okinawa selama [[Perang Dunia II]]. Serangan udara Sekutu yang pertama terhadap Kota Shuri terjadi pada bulan Oktober 1944. Persiapan dan organisasi warga sipil dalam menghadapi serangan udara sangat tidak memadai. Para birokrat yang sebagian besar berasal dari prefektur lain di Jepang sangat terikat kepada perintah militer. Usaha mereka tidak cukup untuk melindungi warga sipil, rumah-rumah penduduk, sekolah, atau monumen sejarah. Warga sipil dibiarkan berusaha sendiri untuk menyelamatkan dan melindungi diri, keluarga, dan harta benda milik keluarga.<ref name=Kerr467>Kerr. pp467-468.</ref>.
 
Wali resmi harta keluarga Kerajaan Ryukyu kembali ke rumah-rumah mereka di Shuri pada bulan Maret 1945, dan berusaha menyelamatkan sejumlah besar harta-harta kerajaan. Di antaranya terdapat mahkota yang diberikan oleh Kekaisaran Cina dan potret-potret resmi kerajaan. Sebagian dari harta benda tersebut disimpan di lemari besi, namuntetapi sebagian lagi hanya dikubur di tanah atau di sana-sini di bawah antara pepohonan di sekitar Shuri. Rumah-rumah bangsawan di Shuri terbakar habis akibat kebakaran pada 6 April 1945, sementara pengawal orang Okinawa yang ditunjuk oleh wali kerajaan diusir setelah kedatangan tentara Jepang yang mengamankan wilayah tersebut.<ref name=Kerr467/>.
 
Sebagai markas tentara Jepang, Shuri yang dijadikan target utama serangan Amerika dalam [[Pertempuran Okinawa]] yang berlangsung dari Maret hingga Juni 1945. Istana Shuri dibuat rata dengan tanah oleh bombardemen kapal perang [[USS Mississippi (BB-41)|USS ''Mississippi'']] yang juga mengakibatkan sebagian besar kota terbakar dan hancur selama pertempuran.<ref>Kerr. pp469-470.</ref>.