Insiden Honnoji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 33:
Sebelum fajar menyingsing, pasukan Mitsuhide telah mengepung rapat-rapat kuil itu. Panah-panah api ditembakkan sehingga api menjalar membakar bangunan itu. Nobunaga dan para pengawalnya melawan dengan gigih namun karena dalam keadaan tidak siap dan kalah jumlah mereka bukan tandingan para pemberontak itu. Dalam kuil yang terbakar itu Nobunaga yang telah terluka parah melakukan seppuku, pengawalnya yang setia, [[Mori Ranmaru]], juga turut gugur ketika membela atasannya. Setelah menghancurkan Honnoji, Mitsuhide menyerang [[Istana Nijo]] yang terletak tidak jauh dari situ, di mana [[Oda Nobutada]], putra sulung dan calon penerus Nobunaga, bermalam. Nobutada pun mengikuti jejak ayahnya melakukan seppuku di istana yang telah terkepung itu.
 
Mitsuhide berusaha membujuk para bawahan klan Oda di daerah sekitarnya untuk mengakui kepemimpinannya. Sasaran Mitsuhide berikutnya adalah [[Istana Azuchi]] milik Nobunaga, namuntetapi sebelum ia sempat menguasainya, istana itu telah terbakar dan dijarah, hingga kini siapa yang membakar istana itu belum diketahui dengan pasti. Ia juga mengirim surat ke istana kekaisaran untuk memperkuat posisinya dan meminta pengakuan dari kaisar. Namun spekulasi Mitsuhide bahwa para bawahan klan Oda akan mengakuinya setelah kudeta, gagal total, bahkan sahabatnya seperti [[Takayama Ukon]] dan besannya, [[Hosokawa Fujitaka]] pun menolak bergabung dan mengakuinya sebagai pemimpin yang sah.
 
== Alasan di balik pemberontakan ==
Baris 44:
''Toki wa ima, ame ga shitashiru satsukikana.'' (時は今 雨がした滴る皐月かな)
 
Secara harafiah artinya, “''kinilah saatnya, bulan kelima ketika hujan turun''”, namuntetapi lirik itu juga memiliki makna lain bila ditulis dengan huruf [[kanji]] lain tapi berbunyi sama, yaitu:
 
土岐は今 天が下治る 皐月かな