Dracunculus medinensis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
Larva ''D. medinensis'' dapat ditemui di air tawar, dan larva ini ditelan oleh [[copepoda]] dari genus [[cyclops (genus)|''Cyclops'']]. Di dalam tubuh copepoda ini, larva ''D. medinensis'' tumbuh hingga ke tahap infektif dalam waktu 14 hari.<ref name=WHOAbout>{{cite web|title=Dracunculiasis: About Guinea-Worm Disease|url=http://www.who.int/dracunculiasis/disease/en/|publisher=World Health Organization|accessdate=20 December 2015}}</ref> Setelah copepoda yang terinfeksi ditelan oleh mamalia, copepoda ini akan terlarut oleh asam lambung, dan larva ''D. medinensis'' lalu pindah ke dinding usus mamalia dan menjadi dewasa. Dalam waktu 100 hari, ''D. medinensis'' jantan dan betina akan bertemu dan bereproduksi di dalam jaringan inangnya. Cacing jantan mati di jaringan inang, sementara cacing betina pindah ke [[hipodermis]]. Sekitar setahun setelah infeksi, cacing betina ini mengakibatkan pembentukan lepuhan di kulit, biasanya di bagian bawah. Setelah lepuhan ini pecah, cacing betina secara perlahan keluar dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu.<ref name=WHOAbout/> Hal ini sangat menyakitkan bagi inangnya. Ketika inang memasukkan bagian tubuhnya ke dalam air untuk meringankan nyeri dan "rasa terbakar", si cacing betina akan mengeluarkan ribuan larva ke dalam air. Dari situ, larva ini kembali menginfeksi copepoda dan mengulang siklus yang sama.<ref name=WHOAbout/>
== Program
{{Main|
{| class="wikitable" style="font-size:85%"
|+ Kasus cacing guinea setiap tahunnya<ref name=CarterCenter>{{cite web |url=https://www.cartercenter.org/health/guinea_worm/case-totals.html |title=Guinea Worm Case Totals |website=The Carter Center}}</ref>
|