Ganesa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kembalikan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 56:
=== Wahana ===
 
[[Citra]] Ganesa pada mulanya tidak disertai dengan [[wahana]] ([[kendaraan|tunggangan]]).<ref>Krishan, hal. 48, 89, 92.</ref> Pada delapan [[awatara|penjelmaan]] Ganesa yang dinyatakan dalam ''[[Mudgalapurana]]'', Ganesa lima kali menggunakan [[tikus]] dalam lima penjelmaannya, menggunakan [[singa]] saat menjelma sebagai ''Wakratunda'', seekor [[merak]] saat menjelma sebagai ''Wikata'', dan menggunakan [[Sesa]], [[nāga|naga]] ilahi, dalam penjelmaannya sebagai ''Wignaraja''. Pada empat penjelmaan Ganesa yang terdaftar dalam ''[[GaneshapuranaGanesapurana]]'', ''Mohotkata'' menunggangi singa, ''Mayureswara'' menunggangi merak, ''Dumraketu'' menunggangi [[kuda]], dan ''Gajanana'' menunggangi tikus. Dalam pandangan agama Jaina terhadap Ganesa, wahananya ada bermacam-macam, seperti misalnya tikus, [[gajah]], [[penyu]], [[domba]], atau merak.<ref>Maruti Nandan Tiwari and Kamal Giri, "Images of Gaṇeśa In Jainism", in: Brown, hal.101-102.</ref>
 
Ganesa seringkali digambarkan menunggangi atau diantar oleh seekor tikus. Martin-Dubost mengatakan bahwa tikus muncul sebagai [[wahana]] yang utama dalam sastra tentang Ganesa, di wilayah India Tengah dan Barat selama [[abad ke-7]]; tikus juga selalu ditempatkan dekat dengan kakinya. Tikus sebagai wahana muncul pertama kali dalam kitab ''[[Matsyapurana]]'' dan kemudian dalam ''[[BrahmanandapuranaBrahmandapurana]]'' dan ''[[GaneshapuranaGanesapurana]]'', dimana Ganesa menggunakannya sebagai kendaraan hanya pada [[awatara|inkarnasi]] terakhirnya. ''[[Ganapati Atharwashirsa]]'' mengandung [[sloka]] tentang Ganesa yang menyatakan bahwa gambar tikus terdapat dalam [[bendera]]nya. Nama ''Musakawahana'' (berwahana tikus) dan ''Akuketana'' (berbendera tikus) muncul dalam ''Ganesa Sahasranama''.
 
Tikus ditafsirkan dalam berbagai pengertian. Seorang penulis buku tentang Ganesa bernama John A. Grimes telah menafsirkan makna tikus sebagai atribut Ganesa. Grimes berkata, <u>"Banyak, jika tidak banyak dari mereka yang mengerti makna tikus Ganapati, bertindak sangat negatif; itu melambangkan tamoguna yang sama dengan hasrat". (Many, if not most of those who interpret Ganapati's mouse, do so negatively; it symbolizes tamoguna as well as desire)</u><ref>For a review of different interpretations, and quotation, see: Grimes (1995), hal. 86.</ref> Sepanjang pernyataan ini, Michael Wilcockson mengatakan bahwa tikus melambangkan orang-orang yang ingin mengatasi keinginan dan mengurangi sifat egois.<ref>''A Student's Guide to AS Religious Studies for the OCR Specification'', by Michael Wilcockson, pg.117.</ref> Yuvraj Krishan, seorang penulis buku Ganesa, mengatakan bahwa tikus itu bersifat merusak dan mengancam pertanian. Kata [[Sanskerta]] ''mūṣaka'' ([[tikus]]) diambil dari akar kata ''mūṣ'' (mencuri, merampok). Merupakan hal yang penting untuk menaklukkan tikus sebagai [[hama]] penghancur, sejenis wighna (rintangan) yang perlu untuk diatasi. Jadi menurut teori tersebut, Ganesa sebagai penguasa tikus menunjukkan fungsinya sebagai ''Wigneswara'' (dewa segala rintangan) dan memberi bukti terhadap perannya sebagai ''grāmata-devatā'' (dewa pedesaan) bagi rakyat yang kemudian meningkat kemuliaannya.<ref>Krishan hal. 49–50.</ref> Paul Martin-Dubost yang juga pernah menulis buku tentang Ganesa memberi sebuah pandangan bahwa tikus adalah simbol yang memberi sugesti bahwa Ganesa, seperti halnya tikus, mampu menembus bahkan memasuki tempat-tempat rahasia.<ref>Martin-Dubost, hal. 231.</ref>