Sunan Geseng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekosetyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Ekosetyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 2:
'''Sunan Geseng''', atau sering pula disebut '''Eyang Cakrajaya''', adalah murid [[Sunan Kalijaga]]. Ia adalah keturunan Imam [[Jafar ash-Shadiq]], dengan nasab: ''Sunan Geseng'' bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin [[Ja'far ash-Shadiq]] bin [[Muhammad al-Baqir]] bin [[Ali Zainal Abidin]] al-Madani bin [[Husain bin Ali|al-Husain]] bin al-Imam [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] k.w.<ref>[http://www.asyraaf.com/v2/buku/asal+usul/link1.php asyraaf.com]</ref>
 
Menurut Babad Jalasutra, Ki Cakrajaya juga adalah murid dari [[Sunan Panggung/Pangeran]] Panggung/Kiatau Ageng Panggung/Raden Watiswara]] Cucu Raden Brawijaya V yang dimakamkan di dusun Kutan, Desa Jatirejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo. Makamnya terletak di bukit pinggir sungai Progo. Beberapa orang menganggap antara Ki Cakrajaya dan Sunan Panggung adalah orang yang sama.
 
Menurut hikayat, pada suatu saat ia mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu [[hutan]] untuk konsentrasi beribadah kepada [[Allah]]. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tetapi ia tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai sang [[guru]] datang menjenguknya. Demikianlah, ketika kebakaran berhenti dan Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dia dapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka digelarilah ia dengan Sunan Geseng.