Kitab Ayub: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki arti nama Ayub yang sebenarnya Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 85:
Dalam bentuk yang sudah tersunting dari ''Kitab Ayub'' yang ada sekarang ini, diduga termasuk berbagai interpolasi (perubahan) telah dilakukan terhadap teks dari puisi sentralnya. Yang paling jelas interpolasi-interpolasi ini ada dua jenis: "teks paralel" yaitu perkembangan-perkembangan paralel dari bagian-bagian yang berpadanan di dalam teks dasarnya, dan ucapan-ucapan Elihu (pasal-pasal 32-37), yang terdiri atas sebuah polemik terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan di tempat-tempat lain dalam puisi ini, dan dan karena itu muncul sebagai interpolasi interpretatif. Ucapan-ucapan Elihu (yang namanya tidak disebutkan di dalam prolog ataupun epilog) dianggap berlawanan dengan ajaran-ajaran dasariah dari puisi sentral dalam Ayub. Menurut ajaran-ajaran ini, orang yang benar tidak akan mengalami penderitaan, karena penderitaan adalah hukuman atas suatu dosa tertentu yang pernah dilakukan. Namun, Elihu menyimpulkan bahwa penderitaan dapat ditimpakan bagi orang yang benar sebagai perlindungan terhadap dosa yang lebih besar, dan demi moral yang lebih baik lagi.
Masalah yang diperdebatkan di antara para ahli adalah identitas antara koreksi dan revisi dari ucapan-ucapan Ayub, yang dilakukan dengan maksud mengharmonisasikannya dengan doktrin pembalasan yang tradisional. Sebuah contoh yang baik tentang hal ini adalah terjemahan dari baris terakhir dari kata-kata Ayub ({{Ayat|Ayub|42|6|plain=y}}). Menurut terjemahan-terjemahan yang tradisional, Ayub mengatakan, "Karena itu aku membenci (atau mengecam) diriku, dan bertobat dalam debu dan abu." Namun, terjemahan yang lebih akurat (dari bahasa Ibrani aslinya) berbunyi, "Karena itu aku mengecam,
== Eksegesis ''Kitab Ayub'' ==
Baris 121:
=== Iblis di dalam ''Kitab Ayub''? ===
Nama [[Iblis]] (''satan'') dianggap muncul dalam prolog berbentuk prosa dari ''Kitab Ayub'', tetapi sebenarnya kata yang dipakai, "ha-satan", itu mempunyai konotasi yang berarti "penuduh" atau "lawan," sebagai makhluk yang terpisah. Ia digambarkan sebagai salah satu makhluk sorgawi atau "anak-anak Allah" di hadapan TUHAN. Ia menjawab pertanyaan TUHAN tentang apa yang baru saja dilakukannya, dengan kata-kata: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." ({{Ayat|Ayub|1|7|plain=y}}). Baik pertanyaan maupun jawabannya, serta dialog yang muncul kemudian, menggambarkan ''ha-satan'' sebagai anggota dari dewan ilahi yang mengawasi aktivitas manusia,
Tetapi ingatlah bahwa keseluruhan cerita tentang "sang lawan" ini muncul dalam kisah kerangkanya saja (sangat singkat), dan tidak pernah disebut-sebut di dalam puisi sentralnya sama sekali (yang sangat panjang). Ada yang menduga bahwa kerangka prosa ini ditulis oleh pengarang yang berbeda, dan dari sudut pandangan teologis yang berbeda pula, ketimbang puisi sentralnya.
|