Maulana Muhammad dari Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 4:
Berdasarkan [[Sejarah Banten]], Maulana Muhammad naik tahta dalam usia yang belum dewasa, sehingga dalam penyelengaraan pemerintahan di Banten waktu itu ia dibantu dengan sistem perwalian.
 
Maulana Muhammad, seperti pendahulunya ia juga melakukan perluasan wilayah Kesultanan Banten, namuntetapi meninggal dunia di [[Palembang]] sewaktu mencoba menundukkan kawasan tersebut.<ref>Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), ''The Sultanate of Banten'', Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5</ref> Dia merupakan Sultan Banten pertama yang melaksanakan ibadah haji, sehingga diberi gelar sebagai Sultan Haji I. Selain itu ia juga disebut Panembahan Banten Sedang Ranapati karena wafat dalam pertempuran laut di Palembang dengan Mataram.<ref>{{Cite web|url=https://www.historyofcirebon.id/2018/07/maulana-yusuf-sultan-banten-ke-ii.html|title=Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II|website=Sejarah Cirebon|language=id|access-date=2019-02-07}}</ref>
 
== Rujukan ==