Biopori: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k efektifitas → efektivitas |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 17:
Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air<ref name="ibubercahaya">{{cite web |url = http://www.ibubercahaya.com/article/detail/biopori-kecil-lubangnya-besar-manfaatnya-1 |title = Biopori, Kecil Lubangnya Besar Manfaatnya |publisher = Ibubercahaya.com}}</ref> sehingga risiko terjadinya [[penggenangan air]] (''waterlogging'') semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di [[musim kemarau]].<ref>{{cite news|url = http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/137447-Kemarau,-Lubang-Resapan-Biopori-Punya-Manfaat-Ganda|title = Kemarau, Lubang Resapan Biopori Punya Manfaat Ganda|publisher = Suara Surabaya|date = 16 Juli 2014}}</ref> Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungan [[tabung (geometri)|geometri tabung]] sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3.220,13 cm<sup>2</sup>. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi.<ref name="keunggulan">{{cite web |url = http://www.biopori.com/keunggulan_lbr.php |title = Keunggulan}}</ref> Biopori telah dibuat di berbagai tempat di [[Jakarta]] dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air.<ref>{{cite news|url = http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/25/5/141218/10-Ribu-Lubang-Resapan-Dibuat-untuk-Cegah-Banjir-di-Jakarta|title = 10 Ribu Lubang Resapan Dibuat untuk Cegah Banjir di Jakarta|publisher = MetroTV News|date = 25 Maret 2013}}</ref> Selain di Jakarta, biopori juga dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan [[air tanah]] dan kelestarian [[mata air]].<ref>{{cite news|url = http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/21/3/140344/Banyumas-Berupaya-Selamatkan-Ribuan-Mata-Air|title = Banyumas Berupaya Selamatkan Ribuan Mata Air|publisher = MetroTV News|date = 21 Maret 2013}}</ref><ref>{{cite news|url = http://www.metrotvnews.com/front/kolom/2011/10/10/208/Musim-Kemarau-Panjang-Krisis-Air-Menghadang/kolom|title = Musim Kemarau Panjang Krisis Air Menghadang|publisher = MetroTV News|date = 10 Oktober 2011}}</ref> Biopori menjadi alternatif penyerapan air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka yang sempit.<ref>{{cite news|url = http://regional.kompas.com/read/2014/04/23/1318130/Hari.Bumi.100.Ribu.Lubang.Biopori.Dibuat.di.Lima.Kecamatan|title = Hari Bumi, 100.000 Lubang Biopori Dibuat di Lima Kecamatan|publisher = Kompas|date = 23 April 2014}}</ref> Di [[Puncak, Bogor]], biopori dibangun untuk mengembalikan fungsi penyerapan air di kawasan tersebut sehingga kondisi hulu sungai [[Ciliwung]] menjadi lebih sehat. Sejak dijadikan sebagai perkebunan teh, kawasan villa, dan kawasan wisata, Puncak mengalami penurunan kemampuan penyerapan air hujan sehingga risiko [[erosi]] dan peluapan air sungai di musim hujan menjadi lebih besar.<ref>{{cite news|url = http://news.detik.com/read/2014/10/14/151413/2718424/10/perbaiki-hulu-ciliwung-pemkab-bogor-buat-10-ribu-biopori-di-puncak?9922032|title = Perbaiki' Hulu Ciliwung, Pemkab Bogor Buat 10 Ribu Biopori di Puncak |date = 14 Oktober 2014|publisher = Detik}}</ref>
Namun menurut penelitian oleh [[LIPI]], biopori tidak mampu mencegah banjir,
=== Penanganan limbah organik ===
|