Gereja Pentakosta Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 13:
Oleh karena merasa gerakan penginjilannya terbatas di daerah tersebut lebih sebagai guru agama HCB, maka dia menuju kota [[Balige]] di Tapanuli Utara, dan mulai mengadakan gerakan penginjilan di daerah itu. Kemudian daripada itu Pendeta Simanjuntak dating dan dia bekerjasama dengan Pendeta Siburian. Sementara itu izin dari Gubernur General tidak dapat diharapkan lagi bias diterima oleh Pendeta Siburian sebab Pemerintah Belanda telah mencapnya sebagai Nasionalist, yang pada waktu itu sangat dibenci oleh Belanda. Sampai saat itu Pendeta Siburian belum lagi membuka organisasi agama walaupun sebenarnya orang yang bertobt sudah demikian banyak.
 
Pada mulanya Pendeta Siburian beranggapan bahwa tidak perlu untuk membuka organisasi agama, yang penting adalah menginjil. Tetapi masalah yang timbul adalah bahwa orang-orang yang telah bertobat tadi yang telah dibabtis yang jumlahnya sudah ribuan orang , tidak mempunyai tempat peribadahan yang tetap. Sebab sudah sudah tentu tidak diterima lagi di dalam gereja asalnya kalau dahulu mereka mempunyai gereja asal. Demikian juga bagi mereka yang bertobat dari sipelebegu (animisme), mereka menginginkan tempat tertentu unutk beribadah. Selain itu mereka yang telah bertobat tadi banyak yang sudah dikucilkan dari addat masyarakat kampung dan organisasi desa sebab mereka dianggap manusia aneh, dengan cara mereka beribadah, tepuk tangan dalam puji-pujian, berdoa dengan suara yang kuat, dan lebih mementingkan pekerjaan Tuhan dari lainnya. Hal yang baru ini belum dapat diterima banyak orang pada waktu itu. Sehingga pengucilan kepada orang-orang lahir baru ini terjadi hampir di segala pelosok.
 
=== Tahun 1942 ===
Baris 41:
== Jemaat ==
=== Tahun 1987 ===
Gereja Pentakosta Indonesia ketika Pdt. Ev. R. Siburian (Bapak Pendiri Gereja Pentakosta Indonesia) meninggal :
* Jemaat sebanyak 670 sidang di 11 [[provinsi]]
* Pendeta sebanyak 130 orang
Baris 51:
== Pengurus ==
Pengurus GPI 2011-2016
* Ketua Umum : Rev. DR. M.H Siburian, M.Min
* Wakil Ketua 1 : Pdt. DR. B. Siburian, S.H,M.H,D.Th
* Wakil Ketua 2 : Pdt. P. Silaban, S.E,M.Min
* Seketaris : Pdt. Drs. J. Manurung
* Wasekjend 1 : Pdt. J. Silalahi, BE
* Wasekjend 2 : Pdt. A. Tarigan, S.Th
* Bendahara : Pdt. Drs. J. W. Panjaitan
* Wakil Bendahara 1 : Pdt. M. Rumapea
* Wakil Bendahara 2 : Pdt. M. Sihombing
* Pembantu Umum :
** Pdt.Ev.Drs.D.Rajagukguk (Koordinator)
** Pdt. J. Sitanggang
Baris 71:
 
== Departemen ==
* Departemen Pemuda : Pdt. Arifin Sihombing, M.Si
* Departemen Wanita : Ny. Rev. DR. M.H Siburian br Sitompul, S.Th
* Departemen Diakonia/Sosial : Pdt. E. Manalu, SH
* Departemen Penginjilan : Pdt. S. Siburian
* Departemen KKR : Pdt. Dj. G. Sitinjak, S.Th
* Departemen Media & Humas : Pdt. Drs. Pardomuan Simbolon, M.Div, D.Th
* Departemen Litbang : Pdt. Ir. Douglas Manurung, MBA
* Departemen Sekolah Minggu : Pdt RT. Togatorop
 
== Pembantu Umum Wilayah ==